FTNews - Tahun 2023 adalah tahun terpanas sepanjang sejarah. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi hal itu akan berlanjut di tahun 2024. Tak sedikit yang menyebut akan lebih panas dari tahun sebelumnya. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, WMO tidak pernah secara formal menyebut tahun 2024 akan lebih panas dari tahun 2023.

"Yang WMO sampaikan adalah 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah. Tren pemanasan global akan berlanjut," katanya kepada FTNews, di Jakarta, Jumat (12/1).

Menurutnya, pemanasan global berlanjut karena tren konsentrasi gas rumah kaca. Utamanya CO2 yang terus naik dari tahun ke tahun.

BMKG mencatat kenaikan itu di Stasiun Global Atmosphere Watch Bukit Kototabang, Agam, Sumatera Barat. Pencatatan terakhir 415 ppm.

"Mitigasi perlu kita lakukan. Pengurangan emisi gas rumah kaca secara global. Pengurangan dari sektor energi, kehutanan, transportasi, sampah, pertanian dan peternakan," paparnya.

Bencana Dampak Perubahan Iklim

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengingatkan bahwa Bumi sedang tidak baik-baik saja imbas perubahan iklim.

Kondisi ini akan berdampak hadirnya bencana dan kerugian ekonomi. Fenomena El Nino dan La Nina memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Imbas anomali iklim ini suatu negara bisa mengalami bencana banjir dan di saat yang sama juga akan mengalami kekeringan.