FTNews - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong mengungkapkan keinginannya untuk mematahkan kutukan 20 tahun Timnas Indonesia. Yang belum pernah lagi mengalahkan Vietnam saat bertandang di Hanoi.

Ia menyadari bahwa saat bertandang kali ini banyak kehilangan pemain. Serta para pemain yang masih minim berpengalaman. Tetapi keyakinan meraih kemenangan tandang sangat besar.

"Banyak pemain Indonesia yang masih belum berpengalaman. Namun saya sadar mereka punya keinginan dan kemampuan untuk menghadirkan performa terbaik. Rekor selalu bisa dipecahkan, jika kita tidak memenangkan Vietnam lagi dalam 20 tahun terakhir. Tapi saya yakin rekor itu akan dipecahkan sekarang," ujarnya dalam laman PSSI.

Timnas Indonesia terakhir kali menang tandang melawan Vietnam pada tahun 2004. Saat itu merupakan ajang Piala AFF, Skuat Garuda berhasil unggul  3-0 atas Vietnam.

Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)

Kini, pelatih asal Korea Selatan itu menginginkan kemenangan itu kembali. Ia juga melihat kemenangan dalam pertandingan ini adalah langkah baik untuk masuk putaran ketiga bersama Iraq.

Karena sampai saat ini di Grup F yang memiliki peluang terbesar lolos menuju putaran ketiga adalah Iraq sebagai juara Grup. Yang sudah mengumpulkan setidaknya 9 poin.

Sedangkan Timnas Indonesia baru saja mengumpulkan 4 poin dan berada pada posisi dua. Untuk posisi ketiga Vietnam duduki dengan catatan 3 poin. Dan terakhir Filipina hanya mengumpulkan 1 poin.

Timnas Indonesia merayakan kemenangan melawan Vietnam. (Foto: Instagram/Shin Tae-Yong)

Shin Tae-Yong melihat pertandingan yang akan datang memang merupakan pertandingan yang sulit. Mengingat para pemain Timnas juga banyak yang tidak bisa hadir karena sakit.

Skuat Garuda yang tidak bisa hadir antara lain, Nadeo Argawinata, Dimas Drajad, Pratama Arhan, Ivar Jenner yang sedang sakit. Marc Klok akan melakukan pemulihan cedera tendon achilles di Singapura.

Walaupun banyak yang berhalangan, STY tidak pikir lama langsung memanggil beberapa nama yang ia dapat percaya. Pemain yang ia panggil yakni, dua Kiper, Ernando Ari Sutaryadi dan Syahrul Trisna Fadhillah. Serta dua pemain Muhammad Ferarri dan Rachmat Irianto.