Mobile Ad
Warga Malaysia Antusias Kembangkan Bahasa Jawa

Selasa, 28 Mei 2024

FTNews - Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang khas berasal dari Pulau Jawa, lebih tepatnya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun, bahasa ini tidak hanya populer di Indonesia saja, namun juga di Muar, Johor Bahru, Malaysia. Bahkan, warga Malaysia keturunan Jawa di daerah tersebut sangat antusias dalam menggunakan bahasa tersebut.

Program pengembangan Bahasa Jawa ini mendapatkan dukungan dari KBRI Kuala Lumpur dan juga Kemendikbudristek. Sejumlah Pemerintah Daerah Muar dan tokoh masyarakat Muar ikut menghadiri pembukaan program ini.

Saat ini, masyarakat Muar merupakan generasi kedua yang keturunan Suku Jawa. Para tokoh masyarakat bercita-cita melestarikan bahasa dan budaya Jawa sebagai warisan nenek moyang di Muar.

Turut hadir juga, Konjen RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, yang ikut mengapresiasi program ini. “Tidak ada budaya yang bisa hidup jika berusaha menjadi eksklusif,” ucapnya mengutip Mahatma Gandhi.

Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah


KJRI membuka kursus bahasa Jawa di Muar, Johor Bahru, Malaysia. Foto: RRI

Sebagai program bahasa daerah pertama di luar negeri, program Bahasa Jawa di Malaysia tersebut sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Di mana, adanya upaya konservasi dan revitalisasi terhadap bahasa dan sastra daerah agar tidak mengalami kepunahan. Terutama, saat ini yang terus terguncang akibat dari arus globalisasi dan modernisasi.

Plh. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dalam melindungi bahasa. Ia mengatakan bahwa setidaknya kegiatan ini mencakup dua hal.

Pertama, membangun kembali tradisi komunitas bahasa dan sastra daerah. Lalu, juga menghadirkan generasi baru dari penutur bahasa daerah dan sastra tersebut.

Anang berharap melalui program ini dapat melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa di luar negeri. Juga dapat menarik perhatian dari generasi muda, baik masyarakat lokal maupun warga negara Malaysia yang memiliki keterkaitannya dengan Suku Jawa. “Keberadaan program ini akan semakin memperkuat people-to-people contact antara Indonesia dan Malaysia,” jelasnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement