FTNews – Fakta Terbaru terungkap dalam lanjutan sidang eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba (AGK). Saksi Eliya Gabrina Bachmid mengungkapkan nilai Om haji untuk bertemu wanita di kamar hotel mencapai Rp 3 miliar.
Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Eliya menceritakan bagaimana dirinya memenuhi hasrat hidung belang AGK. Dia merupakan saksi yang dihadikan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Eliya mengaku menjadi penghubung untuk membawakan wanita yang dipesankan terdakwa Abdul Gani Kasuba.
@random052195 Peringatan Presiden Jokowi Widodo Kepada Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba… #presiden #jokowi #gubernur #malukuutara #agk #kpk #ott #ternate_malukuutara #statusternate #fyp #fypシ #viral #foryou #foryoupage
Hal ini dilakukannya, agar Om Haji-sapaan AGK-memudahkan perusahaannya mendapatkan proyek di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
“Saya bawa perempuan-perempuan tersebut ke Om Haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” kata Eliya, Kamis (18/7).
Hal ini ia sampaikan setelah JPU bertanya soal motivasi membawakan wanita kepada AGK. Padahal Eliya masih memiliki hubungan keluarga dengan Abdul Gani Kasuba.
Agar aksinya tidak terendus, Eliya menggunakan kode “Ayu” dan “Cinta” ketika hendak mengantarkan wanita ke kamar hotel.
Adapun hotel yang digunakan untuk menerima layanan wanita ini, di antaranya Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate.
“Di kamar itu berdua Om Haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” ujarnya.
Setelah Abdul Gani Kasubaselesai dengan wanita itu, Eliya yang juga anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, diminta untuk membayar jasa wanita panggilan itu.
“Nilainya bervariasi. Mulai dari Rp10 juta sampai Rp50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih Rp10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta,” tuturnya.
Total uang yang dikeluarkannya untuk membayar wanita panggilan ini mencapai Rp 3 miliar. Hal yang mencengangkan, dalam sehari AGK bisa bertemu hingga tiga wanita.
Untuk membayar para wanita ini, Eliya mengaku sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk membayar perempuan pesanan AGK. Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.
