Daerah

Sandera Bus Pariwisata dan Palak Rp150 Ribu, Dua Kakek di Banyuwangi Ditangkap

14 Desember 2025 | 21:10 WIB
Sandera Bus Pariwisata dan Palak Rp150 Ribu, Dua Kakek di Banyuwangi Ditangkap
Busahra (56) dan Joddy Soebiyanto (61) ditangkap polisi karena sandera dan palak bus pariwisata di Banyuwangi. [X]

Polisi mengamankan dua pria yang diduga melakukan pemalakan sekaligus penyanderaan terhadap bus pariwisata di kawasan wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi, Jawa Timur.

rb-1

Keduanya beralasan pungutan dilakukan untuk membeli sembako bagi warga sekitar, namun klaim tersebut terbantahkan.

Pelaku Tarik Uang di Luar Biaya Parkir

Baca Juga: Toyota Fortuner Terjun ke Jurang Bromo Sedalam 100 Meter, Cek Spesifikasinya

rb-3

Dua pelaku diketahui bernama Busahra (56) dan Joddy Soebiyanto (61). Keduanya diamankan setelah menarik pungutan sebesar Rp150 ribu kepada bus wisata, di luar biaya parkir resmi sebesar Rp25 ribu.

Jika permintaan tidak dipenuhi, bus pariwisata tidak diizinkan keluar dari kawasan wisata.

Bus Wisata Lansia Jadi Korban

Baca Juga: Penampakan Kijang Innova yang Ditumpangi Cantika Davinca Hancur, Mukjizat Bisa Selamat

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, saat sebuah bus pariwisata yang mayoritas penumpangnya merupakan wisatawan lanjut usia sedang parkir di area Rumah Apung Bangsring Underwater.

Busahra menemui ketua rombongan dan meminta uang jasa pengawalan sebesar Rp150 ribu. Permintaan itu ditolak karena tidak disertai bukti resmi. Setelah berdebat, rombongan akhirnya memberikan Rp100 ribu, dan bus dikawal hingga ke jalan raya.

Pemalakan Terjadi Lebih dari Sekali

Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, mengungkapkan bahwa aksi serupa telah dilakukan pelaku sebelumnya pada hari yang sama.

“Sekitar pukul 13.00 WIB, pelaku juga meminta uang jasa pengawalan Rp150 ribu kepada bus wisata lain yang masuk ke lokasi,” ujar AKP Eko Darmawan, Minggu (14/12/2025).

Alasan Beli Sembako Dibantah Warga

Kepada polisi, Busahra berdalih bahwa uang hasil pungutan akan dikumpulkan untuk membeli sembako yang nantinya dibagikan kepada warga sekitar lokasi wisata.

Namun pernyataan tersebut dibantah tegas oleh Ketua RT setempat, Samsuri, yang dihadirkan langsung dalam pemeriksaan.

“Tidak pernah ada musyawarah warga terkait pungutan jasa pengawalan, dan tidak pernah ada pembagian sembako,” tegas Samsuri.

Kepala Desa: Tidak Ada Perintah

Bantahan juga datang dari Kepala Desa Bangsring, Sutoyo, yang memastikan tidak pernah memberikan instruksi kepada siapa pun untuk menarik pungutan terhadap kendaraan wisata.

Pelaku Diminta Klarifikasi dan Dicegah Mengulangi

Usai pemeriksaan, kedua pelaku diminta membuat video klarifikasi yang disaksikan aparat desa dan tokoh masyarakat. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera dan mencegah aksi serupa terulang.

Polisi juga menginstruksikan Bhabinkamtibmas Desa Bangsring untuk berkoordinasi dengan pengelola wisata dan tokoh masyarakat setempat.

“Kami ingin memastikan tidak ada lagi pemerasan dengan modus jasa pengawalan terhadap wisatawan,” tutup AKP Eko Darmawan.

Tag jawa timur banyuwangi