Transmisi BYD Atto 1 Menempel di Dashboard, Apakah Aman Jika Tersenggol?

BYD Atto 1 hadir dengan desain unik pada sistem transmisinya.

Berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan tongkat transmisi besar di konsol tengah, Atto 1 mengadopsi tombol transmisi elektrik yang diletakkan di cluster konsol dashboard.

Baca Juga: Bikin Harga Mobil Seken Terkubur, BYD Atto 1 Dijual Rp190 Jutaan

Penempatan ini membuat tampilan interior terlihat modern, ringkas, dan futuristik.

Namun, sebagian orang bertanya-tanya: apakah tombol tersebut berisiko tersenggol atau salah tekan ketika pengemudi atau penumpang mengoperasikan tombol lain di sekitarnya?

Tanggapan BYD

Baca Juga: BYD Atto 1 Dilirik Perusahaan Ride Hailing, Jadi Taksi Online?

BYD Atto 1_website 3

Menanggapi hal itu, Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata, mengatakan kepada media bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menurutnya, sistem transmisi BYD Atto 1 sudah dirancang dengan keamanan ekstra sehingga tidak bisa berpindah secara sembarangan ketika mobil sedang berjalan.

Tombol P, D, atau N tidak akan berubah meski ditekan ketika mobil melaju dalam kecepatan berapa pun, kata dia.

Transmisi baru bisa dioperasikan ketika kendaraan berhenti dan pedal rem diinjak.

Teknologi yang digunakan BYD Atto 1 disebut shift-by-wire, yaitu sistem transmisi elektrik yang mengandalkan sinyal elektronik alih-alih mekanisme konvensional.

Cara kerjanya, tombol transmisi di dalam kabin mengirimkan sinyal ke modul kontrol, lalu modul tersebut mengaktifkan aktuator untuk memindahkan posisi gigi sesuai instruksi pengemudi.

Mekanisme ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga memberikan keleluasaan bagi desainer interior untuk menciptakan kabin yang lebih lega dan futuristik.

Keunggulan shift-by-wire ini telah diterapkan di seluruh lini produk BYD yang dipasarkan di Indonesia, mulai dari MPV mewah Denza D9, SUV Sealion 7, sedan listrik Seal, crossover Atto 3, hatchback Dolphin, hingga model terbaru sekaligus termurah, Atto 1.

BYD Atto 1 varian Standard dijual dengan harga Rp195 juta OTR Jakarta dengan membawa baterai 30,08 kWh berdaya jelajah 300 km

Varian Premium dihargai Rp 235 juta OTR Jakarta dengan baterai 38,88 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 380 km sekali isi daya.

Perbandingan dengan Kompetitor

BYD Atto 1 (2)

Jika dibandingkan dengan kompetitornya di segmen mobil listrik terjangkau, BYD Atto 1 tampil lebih berani dalam desain transmisi.

Misalnya, Wuling Air EV menggunakan rotary knob di konsol tengah, yang relatif lebih familiar bagi pengguna mobil konvensional.

Sementara itu, Hyundai Ioniq 5 mengusung model tuas transmisi di belakang kemudi (steering column mounted shifter), mirip dengan mobil mewah Eropa.

Dari sisi fungsionalitas, ketiganya sama-sama mengadopsi teknologi shift-by-wire sehingga aman dari kesalahan operasional.

Namun, penempatan tombol pada Atto 1 membuat ruang kabin lebih lapang dan sederhana, cocok untuk konsumen muda atau pengguna fleet seperti taksi online yang mengutamakan efisiensi ruang.

Selain itu, harga jual Atto 1 yang berada di bawah Rp 200 juta untuk varian Standard jelas memberi keunggulan kompetitif dibanding Air EV Long Range yang saat ini dipasarkan di kisaran Rp 270 juta, apalagi Ioniq 5 yang harganya sudah menembus Rp 700 juta.

Perpaduan harga kompetitif, desain kabin modern, dan daya jelajah yang cukup membuat Atto 1 menjadi alternatif menarik bagi masyarakat maupun perusahaan transportasi daring yang ingin beralih ke armada listrik.

Bahkan, Grab Indonesia saat ini sudah mulai menggunakan armada BYD M6 sebagai bagian dari komitmen mereka mendukung elektrifikasi transportasi di Tanah Air.

Mengenai transmisi yang dirancang untuk BYD, warganet juga mempertanyakan soal keamanan sistem tombol transmisi.

Sebagian warganet mengaku sempat khawatir tombol bisa kepencet saat mobil melaju, tetapi setelah tahu ada proteksi sistem, mereka justru melihatnya sebagai salah satu keunggulan desain BYD.