1.554 Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Terima 16 Ton Bantuan

FTNews – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan 16 ton bantuan bagi 1.554 pengungsi erupsi Gunung Ibu, di Halmahera Barat, Maluku Utara. Bantuan BNPB kirim dari Jakarta dengan pesawat kargo. Setibanya di Kota Ternate bantuan diangkut dengan kapal cepat dari Pelabuhan Ahmad Yani menuju Pelabuhan Jailolo Halmahera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bantuan BNPB kirim Senin (20/5) malam. Setibanya di lokasi, bantuan segara didistribusikan ke para pengungsi.

“Setibanya di Jailolo, tiga truk siap membawa seluruh bantuan logistik dan peralatan itu menuju gudang logistik sementara. Di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Halmahera Barat dan dilanjutkan dengan bongkar muatan,” kata Abdul dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/5).

Adapun rincian bantuan itu meliputi tenda pengungsi 10 unit 20 peti, sembako 500 pake. Makanan siap saji 500 paket, hygiene kit 500 paket, matras 500 paket, selimut 500 lembar, genset 5 unit dan masker kesehatan 500 dus.

“Sesuai rencana, segala jenis bantuan tersebut akan segera didistribusikan kepada para warga yang terdampak erupsi gunungapi berjenis stratovolcano itu,” imbuhnya.

Evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ibu. Foto: BNPB

Masih Erupsi

Sebelumnya status Gunung Ibu naik level menjadi Awas sejak Kamis (16/5). Hingga Senin (20/5) pun masih kerap erupsi. Terjadi pada pukul 11.36 WIT, di mana tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter dari kawah puncak. Berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

Sebelumnya pada Sabtu (18/5), Gunungapi Ibu mengalami dua kali erupsi pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT. Erupsi yang pertama terekam dengan tinggi kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu. Intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 9 menit 12 detik.

BACA JUGA:   Anies: JIS Didesain untuk Permudah Salat

Adapun pada erupsi yang kedua pada pukul 20.34 WIT, tinggi kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak kawah berwarna kelabu. Intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 7 detik.

“Suara gemuruh dan dentuman juga terdengar hingga Pos Pengamatan Gunungapi. Disertai kilatan petir dalam kolom erupsi. Hal itu sempat membuat masyarakat panik,” ungkapnya.

Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan Tagana segera turun ke lapangan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di tujuh desa. Data sementara per 19 Mei 2024, sebanyak 1.554 jiwa telah tim evakuasi ke sejumlah titik pengungsian.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas. Mendaki dan mendekati Gunungapi Ibu di dalam radius 4 kilometer dan sektoral 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.

Artikel Terkait