10 Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi
Lifestyle

Film 'Pembantaian Dukun Santet' diproduksi oleh Pichouse Films dan sudah tayang di bioskop tanah air pada Kamis (8/5/2025). Berikut 10 fakta menarik film horor Indonesia tersebut seperti yang dirangkum FT News:
1. Diangkat dari Peristiwa Nyata yang Tragis
Film 'Pembantaian Dukun Santet' terinspirasi dari kejadian nyata di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun 1998-1999.
Baca Juga: Telah Tayang di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Mickey 17 dan Pemerannya!
Di mana ratusan orang yang dituduh sebagai dukun santet dibantai secara brutal. Peristiwa ini menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia dan memicu ketakutan massal di masyarakat.
2. Adaptasi dari Thread Viral
Sebelum diangkat ke layar lebar, kisah ini sempat viral di media sosial melalui thread @jeropoint di X (dulu Twitter) pada tahun 2023. Thread tersebut berjudul "Lemah Santet Banyuwangi" dan menjadi dasar pengembangan naskah film.
Baca Juga: Petaka Gunung Gede, Film Horor Berdasarkan Kisah Nyata, Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 6 Februari 2025
3. Unsur Horor dan Supranatural
Film ini tidak hanya menampilkan kekerasan fisik, tetapi juga menggabungkan unsur horor supranatural. Teror yang terjadi di pesantren melibatkan kejadian mistis, fitnah, hingga kematian misterius yang menimpa guru dan santri, serta kemunculan sosok misterius berpakaian serba hitam.
4. Setting di Pesantren dan Tokoh Fiktif
Cerita difokuskan pada seorang santri bernama Satrio yang menjadi saksi sekaligus korban dari kekacauan di pesantrennya. Ia harus menyelamatkan diri dan keluarganya di tengah situasi mencekam akibat teror pembantaian.
5. Penyebaran Teror dan Fitnah
Awalnya, korban hanya mereka yang dicurigai sebagai dukun santet. Namun, seiring berkembangnya situasi, fitnah meluas hingga menimpa tokoh masyarakat, guru, bahkan orang yang tak bersalah. Banyak korban dibunuh tanpa bukti, hanya berdasarkan kecurigaan dan desas-desus.
6. Tanda Silang dan Modus Pembantaian
Salah satu fakta menarik dari kejadian aslinya adalah penggunaan tanda silang di rumah calon korban. Tanda ini menjadi penanda bagi kelompok pembunuh untuk mengeksekusi target mereka. Modus pembantaian dilakukan secara sistematis, seringkali di depan umum, dengan cara-cara yang sangat kejam.
7. Kontroversi dan Trauma Sosial
Peristiwa ini menyisakan trauma mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Hingga kini, motif dan dalang utama di balik tragedi ini masih menjadi misteri dan kasusnya belum tuntas secara hukum. Komnas HAM bahkan mencurigai adanya pelanggaran HAM berat dalam insiden ini.
8. Visual dan Nuansa Film
Poster dan visual film menonjolkan nuansa gelap, misterius, dan penuh simbol kematian. Sosok tanpa kepala, kaki menggantung, serta tengkorak menjadi elemen visual yang mempertegas kengerian dan kekejaman peristiwa tersebut.
9. Daftar Pemeran Ternama
Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris terkenal, seperti Kevin Ardilova (Satrio), Aurora Ribero, Kaneishia Yusuf, Teuku Rifnu Wikana, yang memperkuat kualitas akting dan daya tarik film.
10. Judul Film Sempat Berganti
Awalnya film ini berjudul "Lemah Santet Banyuwangi", namun setelah mendapat kritik, judulnya diubah menjadi "Pembantaian Dukun Santet" agar lebih merepresentasikan isi dan nuansa cerita.
Film 'Pembantaian Dukun Santet' tidak hanya mengangkat sejarah kelam Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bagaimana ketakutan, fitnah, dan kekerasan bisa meluas serta menelan banyak korban tak bersalah. Kisah ini menjadi pengingat tentang bahayanya stigma dan pentingnya keadilan dalam masyarakat.