7 Kesalahan Fatal yang Bikin Kelulusan PPPK Dibatalkan, Nomor 2 Paling Sering
Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terus menjadi pilihan favorit bagi jutaan pencari kerja di Indonesia. Meski lolos ujian kompetensi sudah menjadi pencapaian besar, perjalanan tidak berhenti di sana.
Banyak peserta justru gagal mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) karena masalah administrasi dan kelalaian pada tahap akhir: pemberkasan.
Tahapan inilah yang kerap menentukan apakah peserta benar-benar akan diangkat menjadi PPPK atau justru kehilangan haknya.
Tujuh Faktor Utama yang Sering Membatalkan Kelulusan PPPK
Berbagai kasus pembatalan kelulusan terjadi setiap tahun. Berikut deretan penyebab yang paling sering membuat status kelulusan dicabut:
• Mengundurkan diri secara resmi
Peserta yang secara sadar memilih opsi “tidak” pada portal SSCASN dianggap menolak pengangkatan. Keputusan ini bersifat final dan tidak dapat dibatalkan.
• Kelalaian saat pemberkasan
Tidak mengisi Daftar Riwayat Hidup (DRH), mengunggah dokumen melewati tenggat, atau tidak memenuhi instruksi teknis dianggap sebagai bentuk pengunduran diri. Banyak peserta terjebak karena menunda hingga batas akhir.
• Ketidaksesuaian ijazah atau jurusan
Meski nilai tes tinggi, peserta tetap dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat jika kualifikasi pendidikan tidak linier dengan formasi yang dilamar.
• Tidak lolos pemeriksaan kesehatan
Surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba dari RSUD atau fasilitas TNI/Polri adalah syarat wajib. Temuan medis yang dinilai mengganggu tugas bisa membatalkan kelulusan.
• Mengajukan perpindahan instansi
Permenpan-RB No. 14/2023 menegaskan bahwa peserta PPPK yang mengajukan pindah setelah NIP ditetapkan otomatis dianggap mengundurkan diri. Aturannya berbeda dengan PNS yang memiliki mekanisme mutasi.
• Meninggal dunia sebelum pemberkasan selesai
Secara administratif, kelulusan dibatalkan setelah instansi menerima surat keterangan resmi.
• Pelanggaran prosedur seleksi
Segala bentuk kecurangan atau pelanggaran pedoman seleksi dapat berakibat pembatalan hasil, bahkan secara massal jika ditemukan sistematis oleh Panselnas.
Langkah-Langkah Praktis Agar Kelulusan Tetap Aman
Ilustrasi PPPK
Kesalahan administratif adalah penyebab paling dominan. Untuk menghindarinya, peserta wajib melakukan beberapa langkah antisipatif:
• Periksa semua dokumen dari awal
Pastikan ijazah, transkrip, KTP, dan dokumen lain terbaca jelas dan sesuai format yang diminta.
• Isi DRH secepat mungkin
Jangan menunggu batas akhir. Semakin cepat diisi, semakin kecil risiko sistem error, salah unggah, atau terlewat.
• Ikuti informasi dari kanal resmi
Pantau pengumuman BKN dan instansi pembuka formasi agar tidak tertinggal perubahan jadwal.
• Pahami ketentuan formasi
Pastikan jurusan Anda benar-benar linier dengan kebutuhan formasi. Kesalahan pada tahap ini menjadi penyebab terbesar verifikasi gagal.
• Lakukan tes kesehatan lebih awal
Terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu. Pemeriksaan yang mendadak bisa membuat hasil tidak optimal.
• Pastikan keputusan terkait lokasi kerja
Pertimbangkan dengan matang sebelum mendaftar. Jangan tergoda untuk mengajukan pindah setelah dinyatakan lolos.
Akhiri Perjuangan dengan Tepat: Teliti, Tertib, dan Tuntas
Pppk
Proses seleksi PPPK bukan hanya soal nilai ujian, tetapi juga tentang ketelitian dan kepatuhan terhadap prosedur. Dengan persiapan yang baik dan pemahaman jelas terhadap aturan pemberkasan, peluang untuk sampai pada tahap akhir menerima SK PPPK—akan jauh lebih besar.
Jangan biarkan kelalaian kecil menghapus perjuangan yang sudah Anda mulai sejak awal.