Forumterkininews.id, Jakarta – Kelelahan fisik akibat mengemudi malam hari dan terlalu jauh menjadi faktor timbulnya kecelakaan lalu lintas saat arus mudik lebaran.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk menjaga dan memperhatikan kondisi fisik.
“Kalau berasumsi berangkat dari Jakarta, apalagi dari Sumatera, umpamanya makin mendekat ke arah Timur itu tingkat kelemahan makin tinggi,” kata Firman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/4).
Salah satu solusi agar stamina tetap fit selama berkendara jarak jauh, menurut Firman, adalah beristirahat, tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk atau kelelahan.
Dalam berkendara, kata dia, pengemudi bermain dengan hitungan detik, kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, kecepatan kendaraan 36 km/jam, dalam setiap detik menempuh 10 meter.
Jika seorang pengemudi tiba-tiba kehilangan kesadaran (lelah/mengantuk), hanya dalam hitungan detik dapat terjadi kesalahan dalam mengemudi, entah mobil berhenti tiba-tiba, atau pengemudi lain masuk lajur secara tiba-tiba dan sebagainya.
“Jadi, penting bugar pada saat mengemudi,” ucapnya.
Jenderal polisi bintang dua itu menyarankan kepada pemudik untuk membawa sopir cadangan. Jika tidak ada, diimbau untuk berhenti dan beristirahat di rest area yang telah disediakan.
Untuk pengemudi profesional, mengendarai kendaraan dalam kondisi normal dianjurkan selama 4 jam. Akan tetapi, untuk di luar kategori itu, batas waktu 2 jam sampai 3 jam, perlu berhenti dan beristirahat.
Sebagaimana diketahui, sebelum puncak arus mudik terjadi, sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah hingga korban meninggal dunia.
Seperti kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya KM 487+500, kecelakaan beruntun terjadi pada hari Jumat (14/4) melibatkan 9 unit kendaraan. Tujuh korban meninggal dunia, enam luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.
Kecelakaan beruntun kembali terjadi melibatkan 4 unit kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Palikanci KM 193.500, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4). Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka ringan.