Forumterkininews.id, Jakarta – Tim kepolisian mengungkapkan peran tiga anggota yang diamankan akibat terlibat dalam jual beli senjata api ilegal.
Adapun tiga anggota tersebut bernama Bripka Reynaldi Prakoso yakni anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Bripka Syarif Mukhsin yakni anggota Samapta Polresta Cirebon Kabupaten, dan IPTU Muhammad Yudi Saputra yakni Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa Bripka Reynaldi berperan menerima senjata dari salah satu penjual.
“Pertama terkait anggota kriminal umum Polda Metro Jaya, Reynaldy Prakoso, itu kami uang mengamankan bersama paminal karena yang bersangkutan menerima senjata dari salah satu penjual senjata secara ilegal, diamankan paminal,†kata Hengki, di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (18/8).
Lebih lanjut Hengki mengungkapkan bahwa anggota lainnya yakni Bripka Syarif memiliki peran berkoordinasi dengan Bripka Reynaldi.
“Kedua, Bripka Syarif Mushim, yang bersangkutan ini juga berkoordinasi dengan Reynald. Jadi Reynald pernah minta bantu buatin atau upgrade senjata dari air gun ke senjata api melalui Syarif ini. Dihubungkan ke pabrik yang ada di Semarang,†tukas Hengki.
Sementara itu IPTU Muhammad Yudi berperan sebagai orang yang dititipkan senjata oleh warga sipil.
“IPTU Muhammad Yudi Saputra, dikanaekan terlibat memasok laras panjang kepada tersangka (teroris) Danan Jaya. Ini berita yang salah, penyuplai senjata NMS DN G2 Combet sudah kami tangkap, itu sipil. Kami tidak perlu sebut namanya siapa. Jadi banyak biasnya berita yang beredar, jadi kami perlu luruskan,†ujar Hengki.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi memang menangkap tiga anggota Polri. Namun, mereka ditangkap bukan karena terlibat jaringan teroris karyawan BUMN berinisial DE (28).
Hal tersebut diungkapkan Kombes Pol Hengki Haryadi, di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (18/8).
