Forumterkininews.id, Bangkok- Srettha Thavisin terpilih sebagai perdana menteri (PM) baru Thailand pada Selasa, (22/8), setelah memenangkan suara mayoritas dalam pemungutan suara parlemen.
Melansir Xinhua, Srettha adalah satu-satunya kandidat yang dicalonkan untuk menjadi perdana menteri baru selama sesi parlemen. Setelah pemungutan suara yang berlangsung hampir tiga jam, Wakil Presiden Majelis Nasional Pornpetch Wichitcholchai mengumumkan bahwa Srettha menerima 482 suara dukungan dari 728 suara.
Untuk selanjutnya, dia akan menunggu penunjukan resmi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn untuk menjadi perdana menteri negara Asia Tenggara tersebut.
Srettha, 60 tahun, yang sebelumnya memimpin raksasa properti Thailand Sansiri, bergabung dengan politik sebelum pemilu dan menjadi salah satu kandidat PM dari partai Pheu Thai.
Baca Juga: Malangnya Pita Limjaroenrat, Menang Pemilu Tapi Gagal jadi PM Thailand
“Saya akan melaksanakan tugas saya dengan kemampuan terbaik saya dan saya akan bekerja tanpa kenal lelah untuk meningkatkan penghidupan seluruh warga Thailand,†katanya kepada wartawan di kantor pusat Pheu Thai.
Srettha mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pekan lalu bahwa ia bergabung dengan dunia politik untuk membantu pembangunan dan perekonomian negara, serta berjanji untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan dalam upaya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
Baca Juga: Calon PM Baru Thailand Ikut Parade LGBTQ
Hasil pemungutan suara pada hari Selasa membuka jalan bagi Partai Pheu Thai dan aliansinya untuk membentuk pemerintahan baru dan mengakhiri kebuntuan politik selama berminggu-minggu sejak pemilu pada bulan Mei.
Partai Pheu Thai berada di urutan kedua pada pemilu bulan Mei setelah Partai Maju. Awalnya mendukung pemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat sebagai perdana menteri, namun menarik diri setelah Pita gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam dua sidang bikameral sebelumnya di parlemen Thailand.
Menjelang pemungutan suara PM pada hari Selasa, Partai Pheu Thai mengumumkan aliansi 11 partai pada hari Senin untuk membentuk pemerintahan baru, yang mencakup partai-partai besar dalam pemerintahan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
