Mengenal Tritium, Kandungan di Air Limbah Radioaktif Jepang

Forumterkininews.id, Jakarta – Jepang telah membuang limbah air radioaktif Fukushima ke laut. Jepang untuk pertama kalinya membuang limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Kamis (24/8). Mereka sudah mengumumkan rencana ini sejak dua tahun lalu.

Sejak gempa bumi dan tsunami besar tahun 2011 lalu yang menimpa Jepang, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengumpulkan sekitar 1,34 juta meter kubik air yang terkontaminasi. Sekitar 1.000 kontainer baja yang Jepang lepaskan ke laut.

Pemerintah Jepang akan melakukan pembuangan air limbah terkontaminasi nuklir ini sebanyak empat kali sejak 24 Agustus hingga Maret 2024 nanti.

TEPCO memastikan ada analisis independen dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Air yang Jepang buang ke laut akan aman karena konsentrasi tritium dalam air yang terbuang kurang dari batas operasional yang telah WHO tetapkan, sekitar 1.500 becquerel per liter (Bq/L).

Pihak berwenang Jepang, menjelaskan dalam pembuangan limbah air terkontaminasi radioaktif di Fukushima ini, sudah melewati sistem pemrosesan cairan tahap lanjut (ALPS).

Proses ALPS ini akan menghilangkan kandungan radioaktif dari air yang terkontaminasi, kecuali tritium. Kemudian memurnikan air yang tersimpan dalam tangki. Air tersebut diencerkan dengan air laut 100 kali untuk meminimalisir kandungan tritiumnya baru dilepaskan ke laut.

Apa itu tritium?

Melansir website nuclearsafety.gc.ca, tritium merupakan sebuah isotop radioaktif hidrogen. Sifatnya sama dengan air, tidak memiliki bau dan tidak memiliki warna. Tritium dihasilkan dari interaksi sinar kosmik dengan gas di bagian atas atmosfer. Saat semua isotop radioaktif meluruh, tritium akan memancarkan radiasi beta.

Tritium sangat sulit menembus kulit karena ia merupakan sumber radiasi beta yang relatif lemah. Namun, jika kita mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko kanker.

BACA JUGA:   Timor Leste Minta Dukungan DPR untuk Gabung ASEAN

Mengutip website Layanan Informasi Sumber Daya Nuklir, nirs.org, paparan tritium telah terbukti secara klinis menyebabkan kanker, mutasi genetik, dan cacat lahir pada hewan laboratorium.

Meskipun, rendahnya spektrum risiko dari tritium, tidak dapat sepenuhnya kita anggap aman karena unsur radioaktif apapun dapat meningkatkan risiko terkena kanker walaupun hanya sedikit.

Artikel Terkait