Sastrawan Soesilo Toer Prihatin Globalisasi Gerus Budaya Indonesia

Forumterkininews.id, Jakarta -Sastrawan Indonesia Soesilo Toer prihatin arus globalisasi menggerus budaya Indonesia.

Di usianya yang tak lagi muda, adik dari Sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer antusias menghadiri pameran seni dan budaya berjudul Natio Dementia di Jakarta dan Tangerang Selatan, baru-baru ini.

Pria kelahiran Blora, 17 Februari 1937 ini mengajak masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan budaya Indonesia dari gerusan globalisasi.

Suntikan nasihat ini senada dengan tema yang pameran budaya ini angkat yakni Krisis dan Terlupakannya Budaya Indonesia. Penyelenggara mengangkat tema ini karena banyaknya budaya asing yang masuk dan merusak budaya asli di Indonesia.

“Untuk menjaga budaya kita dari arus globalisasi, itu tergantung dari diri kita sendiri. Tergantung dari bagaimana kita bisa mempertahankan diri (budaya kita) dari gerusan globalisasi,” katanya.

Menjaga dan melestarikan budaya lokal, menurut Soesilo dapat memajukan ekonomi Indonesia melalui ekspos dan ekspor hasil karya seniman-seniman lokal ke mancanegara.

“Budaya atau kearifan lokal memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi, dengan diekspor,” ucapnya.

Ia berharap dengan adanya acara pameran kebudayaan, budaya-budaya di Indonesia bisa terekspos lebih luas lagi.

“Kearifan lokal suatu daerah bisa diekspos dan diekspor sehingga memberi pemasukan kepada kita dan bisa memberi perkembangan ekonomi,” harapnya.

Terkikis dan Terlupakan

Ketua Panitia pameran Raihan Ibrahim juga memiliki harapan serupa. Budaya Indonesia mulai terkikis dan terlupakan.

Event ini tambahnya, memamerkan beberapa karya anak bangsa mulai dari seni lukis, seni tari, pantomim dan berbagai macam jenis seni lainnya. Kehadiran Sastrawan Indonesia Soesilo Toer juga menjadi magnet pameran ini.

Ia pun berharap, pameran ini mampu menumbuhkan kembali rasa cinta dan nasionalisme terhadap budaya-budaya di Indonesia.

BACA JUGA:   Tabrak Separator Busway, Pengemudi Toyota Camry Tewas di Tempat

“Harus membangun kembali kecintaan dan spirit nasionalisme dalam kecintaan kita pada budaya-budaya Indonesia,” ucapnya.

Artikel Terkait