Andjas Asmara Turun Gunung Bantu Benahi Sepakbola Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta – Tiada kata terlambat. Atau lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Peribahasa ini tampaknya berlaku buat mantan bintang tim nasional di era 1970-an, Andjas Asmara. Sebagai bukti kecintaannya terhadap kondisi sepakbola Tanah Air, Andjas merasa terpanggil untuk ikut membenahinya.

Apa yang mendorong legenda sepakbola Indonesia, kelahiran Medan, 30 April 1950 itu mau turun gunung dan terjun langsung justru di saat usianya sudah 74 tahun?

Apa pula yang membuatnya begitu bersemangat ikut memperbaiki persepakbolaan nasional?

“Berarti ada yang salah dari sepakbola kita. Kenapa dulu kita kuat, sekarang tidak lagi? Pembinaan kita lemah,” kata Andjas.

Menurut mantan pemain Persija Jakarta itu, timnas yang kuat berasal dari pembinaan yang hebat dan kompetisi yang sehat. “Saat ini kompetisi kita amburadul. Jadi, mainan bandar judi. Kita harus kembalikan kejayaan sepakbola Indonesia,” Andjas melanjutkan.

Dirinya merasa sedih. Sepakbola Indonesia sudah tak lagi disegani bahkan sangat sulit menang melawan negara-negara elite Asia. Bahkan, Vietnam, negara Asean, yang dulu begitu mudah dikalahkan.

Melihat situasi sepakbola Indonesia terkini itulah, Andjas merasa terpanggil untuk membenahinya. Melalui Yayasan Andjas Asmara For Indonesia, ia ingin membangkitkan prestasi sepakbola nasional seperti era-1970 an.

“Saya bertemu Presiden Jokowi. Beliau minta saya bantu bangkitkan kejayaan sepakbola Indonesia,” katanya

“Pembinaan usia muda adalah kuncinya. Sepakbola Indonesia punya potensi besar, tapi salah kaprah dalam pembinaan,” Andjas menegaskan saat Launching Andjas Asmara Foundation For Indonesia di QQ Kopitiam, Patal Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/8).

Lewat Yayasan Andjas Asmara For Indonesia, Andjas ingin membangkitkan kembali “Macan Asia” yang sedang tertidur pulas.

“Kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, tapi kita kesulitan mandapatkan pemain berkualitas. Ini menyedihkan. Padahal, kita punya 275 juta penduduk dan mayoritas menyukai sepakbola. Saya ingin memulai langkah dengan membangunkan Macan Asia yang tertidur dengan pembinaan yang benar,” kata mantan pemain tim nasional seangkatan dengan Iswadi Idris (alm), Junaedi Abdillah, Suaib Rizal, dan Ronny Paslah itu.

BACA JUGA:   Jelang Lawan Palace, Arteta Terkesan dengan Adaptasi Jesus

Andjas rencananya akan menggandeng para legenda sepakbola Indonesia untuk turun gunung mencari talenta terbaik di sepakbola.

“Dari desa, dari sekolah, dari SSB, semua harus dilatih teknik sepakbola yang benar. Jangan lagi ke depan ada keluhan pemain nasional gak bisa passing,” Andjas menegaskan.

“Pemain bola tidak boleh cengeng. Harus punya mental petarung. Dan, itu harus diciptakan dari usia dini dengan berkompetisi,” ia menegaskan.

Andjas rencananya akan menggulirkan kompetisi usia dini di Indonesia. Menggandeng PSSI untuk bersama-sama membangun sepakbola dengan benar.

“Usia saya sudaj udzur. Tapi, saya punya cita-cita melihat kembali kejayaan sepakbola Indonesia,” kata Andjas.

Di era dirinya masih membela timnas. Indonesia menjadi bidikan sejumlah negara besar sepakbola dan klub elite untuk berujicoba. Benfica dengan Eusobio, Independiente bersama Mario Kempes, Santos dibela Pele, Ajax Amsterdam dengan Ruud Krool dan Johan Neeskens, Juventus, Manchester United, Hamburg, dan sejumlah klub elite harus bersusah payah mengalahkan Indonesia.

Menurut Andjas, negara kuat Asia seperti Korea Selatan, Jepang, Cina, Australia, Iran, Irak, dan Arab Saudi menganggap Indonesia lawan beratnya. Bahkan juara dunia dua kali Uruguay dikalahkan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dengan salah satu golnya dibukukan Andjas Asmara.

 

Artikel Terkait

PON XXI Kembali Bermasalah, Kini Kaca Venue Basket Pecah

FT News - Rentetan permasalahan sudah terjadi sepanjang penyelenggaraan Pekan...

Kena Tinju IShowSpeed, Seorang Fans Lionel Messi Ini Berubah Pikiran

FT News - Saat ini, seorang Youtuber IShowSpeed sedang mengunjungi...

Mengenal Lebih Jauh Olahraga Padel

FT News - Olahraga Padel memang masih asing di...