Ibu-Anak Tewas di Cinere: Ada Kesepakatan Bunuh Diri, Tiru Cara Masyarakat Jepang

Forumterkininews.id, Jakarta – Polisi mengungkap fakta baru di balik tewasnya Grace Arijani Harahap alias GAH (65) dan anaknya David Ariyanto Wibowo alias DAW (38) di Perum Bukit Cinere Indah, Jalan Pesanggrahan No.39 Cinere, Kota Depok, pada Selasa (12/9) lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sebuah catatan dalam laptop David yang ditulis sejak 2017.

“Kami menemukan petunjuk penting dari laptop dan HP yang pernah ditulis tanggal 23 Februari 2017 berbunyi ‘saya sudah capek dengan kehidupan saya, saya capek dengan semua kebohongan, dengan mama saya yang delusional dan tidak pernah sadar. Saya sudah depresi selama 2 tahun saya mau bunuh diri’,” kata Hengki, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10).

Selain itu kata Hengki, ada fakta lain dalam peristiwa ini yakni pintu yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) semuanya terkunci dari dalam.

“Anak kuncinya semua tidak ada. Dan semua pintu ditutup dengan plastik dengan plaster termasuk yang ada di TKP. Jadi TKP itu ukurannya 1,8 x 1 meter kecil sekali ya,” ungkap Hengki.

Ada juga bantal atau senderan yang seperti sudah disiapkan korban untuk berdiam mengurung diri dalam kamar mandi.

Barang bukti selanjutnya kata Hengki, ada dupa dan senter yang diduga digunakan dalam melancarkan aksi bunuh diri.

“Kami sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik ternyata metode bunuh diri ini juga pernah ditemukan di Jepang. Dimana yang bersangkutan juga sering menggunakan internet,” tegas Hengki.

Dalam hal yang sama, Ketua Apsifor, Nathanael E.J Sumampouw mengatakan dari catatan korban melalui laptopnya menunjukkan adanya ajakan untuk mengakhiri hidup.

“Profil psikologisnya mengarahkan kebersesuaian pada rating kematian bunuh diri. Ada indikator kuat, inisiatif sendiri, kita menemukan tulisan mereka sepaham, sepakat bersama anaknya untuk bersama mengakhiri kehidupan,” ucap Nathanael.

BACA JUGA:   Polisi Amankan DPO Kasus Pembunuhan di Timika Papua

Kemudian Nathanael menegaskan bahwa hal ini bukan merupakan hal yang baru dan pertama. Pasalnya juga ada dalam masyarakat Jepang.

“Sebenarnya kami menemukan adanya tingkah laku ini juga, bukan suatu tingkah laku yang bisa dikatakan baru dan pertama. Bahwa cara ini, juga dari laporan penelitian banyak ditemukan dalam konteks masyarakat Jepang,” ujar Nathanael.

“Kami temukan bahwa anak memiliki minat yang dalam terhadap Jepang, dari buku-buku bacaannya dan sebagainya. Anaknya memiliki ide (bunuh diri) tersebut, mempersiapkan, langkah-langkahnya, setingnya, pada ruang sempit, itu lah pilihannya menjadikan kamar mandi rumah sebagai TKP, kalau melihat secara psikologis,” lanjut Nathanael.

Artikel Terkait