Forumterkininews.id, Jakarta – Menekuni seni lukis, membuat Elang Gondrong (45) bahagia bisa berkeliling Indonesia. Kebahagiaannya bertambah, karena karyanya yang ‘bercerita’ bisa masyarakat nikmati.
Pengalaman pemilik nama Dimas Ripto ini pun bukan lagi seumur jagung. Hampir 23 tahun, ia menekuni karyanya tersebut. Bahkan memang sejak kecil, Elang hobi melukis.
“Ini adalah pekerjaan dan hobi saya sejak kecil. Saya bisa berkeliling Nusantara. Dari pulau ke pulau sambil belajar corat-coret di negeri ini. Saya sangat senang sekali,†katanya kepada Forumterkininews.id, di Jakarta, baru-baru ini.
Pria kelahiran Solo ini menambahkan, apa yang ia lakukan menjadi bagian dari pengalaman dan kedamaian. Tak heran pria yang sejak kecil akrab disapa Elang ini eksis bersama Elang Art, studio seninya.
Selama puluhan tahun mengoreskan cat lukis, ia gemar berkreasi di media luar ruangan seperti taman, eksterior dan juga interior.
Lukisannya pun beragam mulai dari awal cat air, cat minyak, brush mural, kanvas sesuai dengan permintaan mulai dari abstrak, karikatur atau lukisan foto. Harga lukisannya pun bervariasi mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah.
“Dulu saya melukis dan membidangi air brush, modifikasi mobil, motor. Sekarang melukis juga untuk luar ruangan, seperti instansi pemerintah dan sekolah,†ungkapnya.
Sekolah tersebut tersebar dari daerah seperti Kalimantan hingga tingkat nasional. Adapula hotel, tempat wisata, dan kafe.
Meski belajar melukis secara otodidak, karya Elang memukau. Salah satu karyanya lukisan Raja Ampat menjadi lukisan termahal yang laku ia jual. Sayangnya ia enggan menyebut rupiah dari lukisan itu.
Setiap Hari Belajar dan Belajar
Jam terbangnya juga mengantarkan Elang berkarya di berbagai pulau di Indonesia seperti Sumatera, Jawa Hingga Papua. Bahkan merambah hingga mancanegara seperti Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura.
Ia menuturkan setiap goresan dan gambarnya punya cerita, kepuasaan batin pada alam semesta. Layaknya sebuah kehidupan yang setiap perjalanannya penuh dengan cerita.
“Setiap gambar ada ceritanya, narasinya. Tidak asal menggambar. Seperti orang berjalan ada maksud dan tujuannya. Jadi tidak asal melukis. Saya pun belajar dan belajar,†tuturnya.
Meski punya banyak pengalaman, ia seperti filosofi “Padi semakin berisi semakin merundukâ€Â. Ia sadar dan tak mau jumawa. Elang paham betul sebagai manusia dan di dalam kehidupan, di atas langit masih ada langit.
Semangat Elang dalam berkarya juga ia harapkan menular ke rekan seniman lainnya. Bagi para pencinta dan pelaku seni rupa dan lukis ini Elang berpesan, tetap semangat jadikan budaya Nusantara maju, sukses dan diakui dunia.
