Legislator : DKI Perlu Rumah Sakit Khusus “Stunting”

Forumterkininews.id, Jakarta – Provinsi DKI Jakarta memerlukan rumah sakit khusus untuk menangani stunting. Sebab masih terdapat kasus stunting di ibu kota.

“Hingga saat ini tercatat sebanyak 39.793 anak masuk dalam kategori gangguan pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi,” kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma di Jakarta, Minggu (15/10).

Karena itu, dia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengkaji anggaran untuk pembangunan rumah sakit (RS) khusus stunting atau tengkes agar persoalan tersebut segera teratasi.

Merry menuturkan keberadaan rumah sakit khusus stunting perlu untuk merealisasikan salah satu program prioritas Raperda APBD Tahun Anggaran 2024. Yakni percepatan penurunan stunting di Jakarta.

“Kami minta buatkan kajian anggaran untuk pembangunan RSUD khusus. Soalnya ini harus segera, untuk menangani stunting dan gizi buruk,” ucapnya.

Sedangkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Stephanie Oktavia meminta pemberian Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) secara berkelanjutan sesuai pedoman yang telah Kementerian Kesehatan berikan.

“Bentuk PKMK ini apakah memang pemberian makan tambahan (PMT). Tapi apakah memang diberikan terus sampai gizinya membaik? RSUD harus serius menangani stunting,” tegasnya melansir Antara.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyatakan, pihaknya siap untuk menyalurkan PMT secara berkelanjutan dengan anggaran Rp46 miliar di tahun 2024.

Sinergi Atasi Stunting

Ani juga menjelaskan, pihaknya sudah bersinergi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP). Selain itu juga dengan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menekan angka stunting di Jakarta.

Koordinasi juga akan pihaknya lakukan dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) dan Dinas Sosial.

BACA JUGA:   Komplotan Pencuri dari Tegal Bobol Toko di Kudus, Gasak Barang Senilai Rp 65 Juta

“Dinkes itu secara intervensi spesifik sebetulnya hanya 30 persen dari penyelesaian stunting
karena ada faktor lain. Salah satunya, akses masyarakat terhadap air bersih karena itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan balita,” katanya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, total kasus stunting di seluruh wilayah Jakarta tahun 2023 berjumlah 22.000 kasus. Dari jumlah itu sudah 9.000 kasus sudah Pemprov tuntaskan.

“Untuk angka rawan gizi, berjumlah 23.000 kasus. Yang sudah selesai hingga saat ini ada sebanyak 13.000 kasus,” kata Heru di Jakarta, baru-baru ini.

Artikel Terkait