Kecerdasan Buatan Berpotensi Dongkrak Elektabilitas

Forumterkininews.id, Jakarta – Beberapa hari lalu di Instagram muncul ilustrasi kecerdasan buatan (AI) tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari konten kreator @farisalmn. Ternyata, penggunaan kecerdasan buatan berpotensi menaikkan popularitas dan elektabilitas.

Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, jika konten mengandung hal positif maka bisa menaikkan popularitas.

“Ya saya melihatnya akan berdampak positif. Akan berdampak bagus kalo postingannya positif dan inspiratif dan menghibur juga,” kata Ujang pada Forumterkininews.id, di Jakarta, Selasa (14/11).

Sebaliknya, kata Ujang, bila konten kreator menggunakan kecerdasan buatan untuk hal negatif. Maka, bisa mendelegitimasi dan menurunkan elektabilitas.

Selain kecerdasan buatan berpotensi menaikkan popularitas dan elektabilitas, juga dapat memengaruhi persepsi publik.

“Dari gambar pak Prabowo itu lucu banget dan menghibur, jadi pikiran jadi terang, hati jadi tenang melihat gambar AI baik dari Prabowo maupun Mahfud MD,” kata Ujang.

Langkah Preventif Penggunaan AI

Potensi menaikkan popularitas dan elektabilitas dengan penggunaan kecerdasan buatan akan tidak terkendali bila tidak ada regulasi.

Dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini juga menekankan regulasi harus sejalan dengan perkembangan teknologi.

“Selain regulasi mengatur persoalan AI, tentu juga harus ada sanksi yang tegas dan jelas. Agar ketika ada masalah. Ketika AI digunakan untuk sesuatu negatif maka ada hukum yg bertindak dan hukum itu bisa tertib, kalau ditegakkan dengan adil,” ujarnya.

Terakhir, Ujang menuturkan bila regulasi dan sanksi hukum tidak ada, maka penggunaan kecerdasan buatan untuk Pemilu 2024 menjadi tidak terkendali.

Penggunaan AI oleh salah satu capres. Foto: Istimewa

Dongkrak Popularitas dan Elektabilitas dengan Ilustrasi

Fotumterkininews.id menelusuri akun Instagram dan TikTok ketiga capres dan cawapres untuk mencari tahu penggunaan ilustrasi berpotensi menaikkan popularitas dan elektabilitas masing-masing calon.

BACA JUGA:   Divonis Bersalah! Bibie Bakal Lewatkan 10 Kali Puasa Tanpa Syahrul Yasin Limpo

Menurut pengamatan, dalam akun Instagram Prabowo Subianto tidak ada ilustrasi yang digunakan. Feeds Instagram Prabowo berisi kegiatannya dalam acara pemerintahan dan partai politik. Selain itu, kegiatannya sebagai Menteri Pertahanan.

Akun Instagram calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka berisi dua ilustrasi, yaitu ucapan Hari Pahlawan 10 November dan kirab FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023.

Dalam unggahan ucapan Hari Pahlawan Gibran menampilkan ilustrasi warga Solo dengan berbagai aktivitasnya.

“Melanjutkan perjuangan pahlawan yang telah berkorban demi merebut kemerdekaan Indonesia, bisa dengan berbagai cara. Anak-anak muda untuk mampu berinovasi, berkreasi, melahirkan karya-karya positif dan melanggengkan nilai-nilai ideologi bangsa yang luhur,” tulis caption dalam unggahan tersebut.

Kemudian kirab FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 merupakan ajakan warga Solo untuk jalan bersama dari Stadion Sriwedari hingga Jalan Diponegoro pada 5 November 2023 lalu.

Postingan yang sama juga muncul di akun TikTok Gibran. Sementara itu, Prabowo tidak memiliki akun TikTok.

Selanjutnya, pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Mereka sehati menggunakan ilustrasi memegang semangka pada foto profil Instagram dan TikTok. Hal ini menunjukkan dukungan untuk rakyat Palestina yang sedang mengalami serangan militer dari Israel dan menewaskan banyak orang termasuk anak-anak.

Kemudian, di akun Instagram dan TikTok Ganjar Pranowo tidak ada ilustrasi dalam topik apapun. Adapun Mahfud MD tidak memiliki akun TikTok, tidak ada ilustrasi dan topik apapun.

Ujang yang juga Pendiri Indonesia Political Review ini menilai jika konten lucu dari capres dan cawapres terus dipublis dengan substansi, maka kecerdasan buatan berpotensi menaikkan popularitas dan elektabilitas.

Artikel Terkait