Forumterkininews.id, Jakarta – Memiliki pola makan yang sembarangan, kurang minum air putih dan sering mengonsumsi minuman manis seolah menjadi rasa penyesalan mendalam bagi Samini (44).
Ibu dua orang anak ini, mengetahui penyakit yang dideritanya tanpa sengaja saat ada pemeriksaan kesehatan gratis gula darah usai senam bersama di sebuah klinik di Jakarta Timur.
“Awalnya kaget, ternyata gula darah tinggi hampir 350. Langsung kaget pas ketahuan gula darah. Sempat kaget dan dipikir terus sampai pernah 500. Jadi takut kalau mau makan,” katanya saat berbagi cerita dengan Forumterkininews.id, di Jakarta, Rabu (15/11).
Dalam kondisi normal, kadar gula darah sebelum makan atau setelah puasa 8 jam berkisar 70-100 mg/dL. Sebelum tidur atau setelah makan kurang dari 140 mg/dL. Pemeriksaan gula darah sewaktu kurang dari 200 mg/dL.
Sebelum mengetahui penyakitnya itu, belakangan berat badannya menyusut. Sering buang air kecil. Banyak orang di sekitar menyangka dirinya diet. Sebab memang sering mengonsumsi susu kambing.
Setelah tahu, ia mengaku berbagai dukungan pun mengalir. Samini tak ingin larut dalam kesedihan. Ia bangkit, menata kembali pola hidupnya.
“Sekarang setelah tahu punya diabet, pola makannya sudah diatur mengurangi yang manis, terus berolahraga walau hanya seminggu sekali,” ungkapnya.
Selain itu, ia rutin minum obat setiap hari. Terkadang juga meminum rebusan kayu manis dan daun salam. Harapannya, semoga para penderita diabetes benar-benar mendapat obat yang bagus.
“Semoga kami dapat sembuh total dari penyakit ini,” tandasnya.
CERDIK dan CERIA
Dalam rangka peringatan hari diabetes sedunia pada 14 November, masyarakat bisa mencegah penyakit tidak menular ini dengan pola hidup sehat dan CERDIK setiap hari selagi muda.
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Ngabila Salama menegaskan, CERDIK ini yakni cek kesehatan rutin. Usia 15 tahun ke atas sebaiknya rutin mengecek kesehatan 6-12 bulan sekali.
“Enyahkan asap rokok. Perokok aktif dan pasif sama-sama bahayanya,” katanya di Jakarta, Rabu (15/11).
Ngabila pun mengingatkan pentingnya berolahraga. Minimal 6000 langkah per hari atau 30 menit per hari, lima kali dalam seminggu.
Selanjutnya diet seimbang: makan sayur, buah 5 porsi per hari. Kurangi konsumsi gula, garam dan lemak. Maksimal per hari konsumsi pada makanan dan snack gula hanya 4 sendok makan, garam 1 sendok makan. Lalu lemak 5 sendok makan sudah termasuk minyak.
“Istirahat cukup minimal 7 jam per hari. Kelola stres dengan baik,” imbuhnya.
Bahkan selain CERDIK, masyarakat juga harus menerapkan CERIA. Kepanjangannya yakni ceria intektual, emosional dan spiritual. Empati dalam komunikasi. Rajin beribadah. Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan. Asah, asih, asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan masyarakat.
Indonesia Teratas di ASEAN
Data International Diabetes Federation menyebut, jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 41.817. Posisi ini teratas atau pertama di antara negara-negara ASEAN. Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk CERDIK sehingga bisa menghalau penyakit ini.
Mayoritas penderita diabetes tipe 1 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun sebanyak 26.781 orang. Setelahnya, penderita berusia di bawah 20 tahun sebanyak 13.311 orang dan penderita berusia 60 tahun ke atas 1.721 orang.
Di urutan kedua, Filipina dengan 16.443 orang, Vietnam urutan ketiga dengan 14.780 orang penderita diabetes. Di posisi buncit, Brunei Darussalam hanya 98 orang. Sedangkan di Timor Leste ada 199 orang penderita diabetes.
