Tudingan Firli Bahuri Diserang Balik Koruptor Dinilai Mengada-ada

FTNews, Jakarta – Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri yang mengaku dapat serangan balik dari para koruptor saat tengah memerangi kasus korupsi di Indonesia dinilai mengada-ada.

Eks Penyidik KPK RI, Yudi Purnomo Harahap mengatakan, pernyataan yang Firli Bahuri lontarkan dalam konferensi persnya di Gedung Merah Putih KPK RI hanya sebagai pembelaan.

“Pernyataan Firli bahwa ada koruptor yang menyerang balik sebagai omongan tanpa dasar dan mengada-ngada. Justru harusnya Firli instropeksi diri dan mundur saja dari jabatannya. Biarkan orang lain yang meneruskan upaya pemberantasan korupsi,” kata Yudi, saat FTNews hubungi, di Jakarta, Senin (20/11).

Selain itu Yudi juga menyayangkan tindakan Firli Bahuri yang menggunakan sarana konferensi pers (konpres) KPK untuk kepentingan pembelaan pribadinya. Pasalnya penyidikan kasus tindak pidana korupsi dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK merupakan tanggung jawab pribadi.

“Konpers yang Firli lakukan merupakan kepanikan. Karena proses penyidik Polda Metro Jaya semakin menemukan hal baru dalam penyidikan,” ungkapnya.

Hampir 100 orang baik itu saksi atau ahli telah penyidik periksa. Rumah Firli pun penyidik geledah. Ada penyitaan dokumen.

“Seharusnya Firli lebih bersabar, kita tunggu saja penetapan tersangka dari kasus ini,” imbuh Yudi.

Firli Bahuri Mengada-ada

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto juga berpendapat serupa. Menurutnya, pernyataan Firli Bahuri soal adanya serangan balik dari koruptor merupakan hal yang mengada-ada.

“Iya begitulah (mengada-ada). Playing victim saja, kalo merasa diserang balik koruptor kenapa tidak ada aktivis antikorupsi yang bersimpati atau membela?,” tanya Agus.

Agus mengungkapkan, hal ini berbeda dengan para mantan komisioner KPK RI terdahulu yang coba ada pencobaan jeratan pidana, namun banyak kalangan bela termasuk aktivis antikorupsi.

BACA JUGA:   Sekuriti Mengaku Sempat Bertemu Mahasiswi UI yang Bunuh Diri di Lobby Apartemen

Menanggapi hal ini, Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha meminta agar Firli Bahuri berhenti memainkan diksi serangan balik koruptor.

“Justru pemberantasan korupsi dan kinerja KPK memburuk sampe ke titik nadir di bawah kepemimpinan dirinya. Firli Bahuri tidak pernah menjadi bagian dari perlawanan dan pemberantasan Korupsi di Indonesia,” ungkap Praswad.

Praswad meminta agar Firli Bahuri berhenti menggunakan tameng institusi KPK untuk melindungi dirinya dari dugaan pemerasan terhadap SYL. Pasalnya hal ini hanya akan merusak marwah dan kehormatan lembaga anak kandung reformasi ini.

“Kasus yang menjerat Firli Bahuri adalah murni perkara tindak pidana korupsi dugaan pemerasan kepada SYL. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan serangan balik koruptor seperti klaim Firli Bahuri. Berhenti memutarbalikkan fakta,” tutup Praswad.

Artikel Terkait

Saat Banjir Rob Melanda, Remaja di Belawan Malah Tawuran

FT News - Meski banjir rob melanda kawasan pesisir...

Tersangka Sempat Beli Gorengan Sebelum Perkosa-Bunuh Gadis Penjual Gorengan

FT News - Polisi mengungkap kronologi pemerkosaan dan pembunuhan...

Edarkan Ganja, Pria Paruh Baya di Langkat Dicokok Polisi

FT News - Polisi menangkap seorang pengedar narkoba jenis...