FTNews, Jakarta – Serangan kutu busuk menggemparkan sejumlah negara. Kutu busuk menyerang Paris, Korea Selatan, China dan baru-baru ini Singapura.
Serangan kutu busuk (bedbugs) ini jadi kekhawatiran global. Apalagi kasus terjadi di tempat-tempat yang sangat padat seperti transportasi umum dan bandara.
Awal November 2023, agensi berita Korea mengonfirmasi 30 kasus serangan kutu busuk. Lebih dari setengahnya terjadi di Ibu kota Seoul.
Pemerintah sejumlah negara yang dapat serangan kutu busuk ini pun berjibaku melakukan pencegahan.
Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Veteriner Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) April Hari Wardhana juga mengingatkan Indonesia untuk mewaspadai serangan kutu busuk ini.
“Indonesia berpeluang diserang kutu busuk. Apalagi Indonesia memiliki kelembapan tinggi. Hawa hangat iklim tropis itu jadi surganya parasit insekta termasuk kutu busuk,” kata April kepada FTNews, di Jakarta, Rabu (22/11).
Kutu busuk adalah serangga parasit yang dapat hidup di tempat tidur, kursi dan furnitur lainnya. Mereka menghisap darah manusia dan hewan. Bisa menyebabkan gatal-gatal dan masalah kesehatan lainnya.
“Kutu ini unik, bisa hidup tanpa makan selama 4 bulan. Akan bertahan hidup sampai menemukan host yang bisa dia hisap darahnya,” ungkap April.
Menurutnya, ada beberapa penyebab kutu busuk bisa menyerang sebuah wilayah. Pertama, adanya ketersediaan pakan atau makanan bagi mereka. Kedua, faktor lingkungan, kelembapan dan suhu. Kutu busuk menyenangi tempat yang hangat dan lembap.
Ketiga, daya regenerasinya. Artinya, jika semakin pendek regenerasinya maka akan lebih cepat berkembang. Memperbanyak diri di suatu wilayah bersanitasi buruk dan rendah kesadaran kesehatannya.
Ia berpesan, bagi masyarakat yang senang membeli barang second hand, cermati apakah dari sumber yang aman. Sudah melalui proses pencucian dan setrika. Kutu yang menempel di barang second hand bisa saja berkembang biak dengan cepat.
Sebab lanjutnya, 1 ekor kutu bisa bertelur selama hidupnya 200-500 butir. Cepat berkembang dan bersembunyi di lipatan kasur, kursi, kardus dan sulit memberantasnya.
Sejak zaman dulu, kutu busuk sudah ada. Bukan spesies invasif atau pendatang yang kemudian menyebar.
Pengaruh Perubahan Iklim
Menghangatnya suhu Bumi menandai dampak perubahan iklim yang nyata. Insekta memiliki laju siklus hidup yang lebih pendek ketika lingkungannya lembap dan hangat.
Kejadian di Perancis jelasnya, penyebaran kutu busuk karena ada perubahan musim. Suhu menghangat dan kutu mulai berkembang.
Mulailah memiliki gaya hidup sehat dan rapi. Mencuci seprai dan tidak membeli barang dari sumber-sumber yang tidak jelas.
“Jika menemukan barang berkutu lakukan treatment. Jangan malah disimpan di gudang. Jemur di bawah sinar matahari karena kutu tidak tahan terhadap sinar matahari langsung,” imbuhnya.
Namun jika menemukan barang dengan titik hitam berkutu sebaiknya dibakar agar terhindar dari serangan kutu busuk ini.