Bocah Nekat Motoran Madura-Jakarta: Ada Unsur Kelalaian Orang Tua

FTNews, Jakarta – Petualangan dua bocah asal Sampang, Madura yang nekat kendarai motor dari Madura ke Jakarta di dalamnya ada kelalaian orang tua.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Aries Adi Leksono menilai, orang tua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak dalam bentuk perhatian, pembinaan, pengawasan termasuk memastikan keselamatan anak dalam aktivitasnya.

“Aksi anak motoran dari Madura ke Jakarta perlu menjadi perhatian orang tua lebih peduli dan intensif mengawasi anak,” katanya kepada FTNews, di Jakarta, Jumat (24/11).

Menurutnya, tidak sepatutnya anak sebebas ini berkendara di jalan umum karena membahayakan keselamatan. Belum lagi anak-anak pasti belum cukup syarat untuk memperoleh izin mengemudi.

Pandangan senada juga Sosiolog Universitas Airlangga Tuti Budirahayu sampaikan. Tuti menduga aksi nekat dua anak tersebut bisa jadi tergiur informasi dari teman atau kerabat yang sudah tinggal di Jakarta. Atau karena informasi dari berbagai media sosial.

“Orang tua terlalu longgar dalam memberikan izin menggunakan kendaraan bermotor untuk anak di bawah umur,” ucap Tuti.

Selain itu orang tua juga tidak paham tentang UU penggunaan kendaraan bermotor sehingga anak dibiarkan berkeliaran di jalan dengan motor tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM).

“Jelas ini kesalahan orang tua yang tidak mengawasi anak-anaknya hingga anak-anak tersebut berani berbuat nekat seperti itu,” tandasnya.

Baru-baru ini, dua bocah SD berusia 12 tahun berinisial D dan MZ dari Kabupaten Sampang, Madura nekat berpetualang mengendarai motor menuju Jakarta.

Tanpa persiapan matang dan hanya bermodal pinjaman uang dari tetangga Rp 100.000 dan mengandalkan Google Maps melaju dengan motornya.

Menyetir bergantian tanpa helm, berhasil menghindari polisi. Menginap di gardu pinggir jalan di Tuban dan hanya mengonsumsi mie instan.

BACA JUGA:   Soal Suporter PSIS Rusuh, Polisi Klaim Pengamanan Sesuai SOP

Petualangan mereka pun terhenti. Polisi di Semarang mencegatnya, mengamankan dan menghubungi keluarga mereka.

Pihak keluarga, khususnya keluarga MZ mengaku kaget dan tak habis pikir atas ulah keduanya.

Artikel Terkait