Sukses di Yogyakarta, Nyamuk Wolbachia Bakal Disebar di 5 Wilayah Ini!

FTNews, Jakarta – Setelah sukses di Yogyakarta, Kementerian Kesehatan (Kemkes) tengah mematangkan rencana penyebaran nyamuk Wolbachia di sejumlah daerah. Penyebaran nyamuk pengendali nyamuk Aedes Aegepti ini untuk menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Penyebaran nyamuk berwolbachia di Yogyakarta ini berjalan sejak tahun 2014. Di tahun 2023 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan akan ada perluasan di lima kota dengan angka kasus DBD yang cukup tinggi.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kementerian Kesehatan Ngabila Salama mengatakan, lima wilayah itu yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang.

“Target Kemkes di 2023 untuk lima kota akan diambil 1 kecamatan saja tiap kota. Kecuali Semarang sudah persiapan lebih dulu sudah masuk kecamatan yang ketiga,” kata Ngabila kepada FTNews, di Jakarta, Senin (27/11).

Ia menambahkan, Bandung sudah mulai di 1 kelurahan minggu lalu. Kemudian untuk Jakarta Barat masih proses sosialisasi kepada warga bersama kader, RT, RW, tokoh masyarakat. Harapannya program terimplementasi dengan baik dengan dukungan masyarakat.

Sebelumnya, Peneliti nyamuk berwolbachia di Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad menjelaskan, teknologi nyamuk Wolbachia bukan untuk menggantikan program pemerintah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM).

“Tapi ini pelengkap. Pemberantasan sarang nyamuk penting. Penyakit dari vektor nyamuk tidak hanya DBD. Tetap harus kita kendalikan,” kata Riris.

Ia menjelaskan Wolbachia adalah bakteri alami pada 60 persen serangga. Wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain. Tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit.

Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur.

Wolbachia pada Nyamuk

Nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina telur tidak menetas. Nyamuk jantan kawin dengan betina Wolbachia telur menetas berwolbachia.  Lalu jika nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan betina Wolbachia telur menetas berwolbachia.

BACA JUGA:   Tiba di Uzbekistan, Pemain Tim U-20 Indonesia Adaptasi Cuaca Dingin

Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue. Hal ini dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.

Di Indonesia, aplikasi teknologi ini sudah dilakukan di Yogyakarta, Sleman dan Bantul. Dinas Kesehatan setempat pun menyebut kasus DBD menurun setelah ada penyebaran nyamuk Wolbachia ini.

“Nyamuk DBD itu tidak berbunyi, tapi gigitannya gatal. Biasanya mengintai tumit kaki bawah. Tanpa sadar digigit lalu terasa ketika sudah gatal,” imbuhnya.

Pasien DBD mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Foto: Istimewa

Tak Hanya di Indonesia

Di Indonesia riset nyamuk Wolbachia ini sejak tahun 2011. Setelah itu awal tahun 2014 pelepasan ke lapangan. Usai itu tetap ada uji klinis dan dampak di tahun 2018-2020. Caranya dengan mengambil sampel darah masyarakat dan tidak ditemukan adanya respon antibodi artinya aman.

Teknologi ini pun dapat pengawalan dan pantauan dari Kementerian Riset dan Teknologi waktu itu. Puluhan ahli terlibat dan memastikan teknologi ini aman. Bahkan kajian risiko dampak tidak hanya di bidang kesehatan tetapi juga lingkungan, sosial dan ekonomi.

Bahkan selain Indonesia, Australia dan 14 negara lain sudah menerapkannya.

Ramah Lingkungan

Ngabila juga kembali mengungkapkan Wolbachia ramah lingkungan. Berbasis data dan terbukti. Sudah UGM teliti sejak tahun 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional.

Selain itu mampu menurunkan 80-90 persen angka kasus perawatan rumah sakit dan penggunaan fogging.

Ia menjelaskan, Nyamuk Aedes aegepti berwolbchia akan menjadi mandul. Maksudnya populasi nyamuknya tidak akan berkurang. Nyamuknya tetap ada dan terus berkembang biak.

“Tapi nyamuk Aedes aegepti berwolbachia akan mandul dalam hal menularkan virus DBD ke manusia,” paparnya.

Virus demam berdarah dalam tubuh nyamuk berwolbachia tidak akan hidup atau berkembang biak sehingga tidak ada lagi orang yang sakit demam berdarah jika digigit nyamuk.

Artikel Terkait