Kok Bisa Embun Es Muncul di Dieng? Ini Alasannya!

FTNews, Jakarta – Fenomena embun es (frost) di Dieng, Jawa Tengah menyita perhatian serius kalangan ilmuwan, praktisi cuaca dan masyarakat. Rupanya faktor cuaca memengaruhi fenomena ini.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan fenomena embus es (frost) di Dieng merupakan salah satu aspek cuaca.

“Cuaca dan iklim merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Peristiwa-peristiwa ekstrem seperti embun es (frost) memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan,” kata Ardhasena dalam seminar ilmiah bertajuk ‘Mengenal Fenomena Embun Es Dieng: Kemunculan dan Dampaknya’, di Banjarnegara, baru-baru ini.

Pihaknya melakukan pengamatan frost dan temperatur minimum komprehensif di wilayah Dieng, Jawa Tengah sejak tahun 2020. Pengamatan dengan memasang peralatan automatic weather station (AWS) di wilayah Candi Arjuna.

Menurutnya, fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.

Fenomena embun es berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni – Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.

“Fluktuasi kejadian fenomena embun es Dieng ini perkiraannya juga ada pengaruh dari adanya fenomena iklim global seperti El Nino dan La Nina serta adanya perubahan iklim,” kata Ardhasena dalam pernyataan resmi BMKG.

Di sisi lain, akibat cuaca ekstrem yang menghasilkan embun es di dataran tinggi Dieng, Ardhasena menyebut fenomena ini memiliki dampak negatif. Di sektor pertanian, menyebabkan tanaman menjadi layu, mati dan mengering. Fenomena ini juga berdampak pada kondisi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat.

BACA JUGA:   Aniaya ODGJ, Oknum Polisi di NTT Jadi Tersangka

Namun, di balik dampak buruknya, fenomena frost meninggalkan keunikan yang dapat menjadi aspek wisata bagi masyarakat.

Seminar yang mengulas fenomena embun es Dieng. Foto: BMKG

Dongkrak Pariwisata Dieng

Jika ada pengelolaan dan promosi yang baik, frost bisa menjadi potensi wisata unik di Dieng. Dapat mendatangkan lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan dan meningkatkan perekonomian lokal.

Hal senada juga Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo sampaikan.

Menurutnya, fenomena embun es yang terjadi pada waktu terbatas di musim kemarau bisa mengakibatkan lonjakan wisatasan yang signifikan pada periode-periode tertentu.

“Pariwisata di Indonesia utamanya memang keindahan yang dijual. Tapi itu saja tidak cukup, pariwisata tidak hanya tentang keindahan tapi juga tentang keamanan,” imbuhnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan kawasan dataran tinggi Dieng sebagai warisan geologi dan geoheritage tahun 2022.

Kawasan ini juga dalam proses pengusulan menjadi kawasan geopark nasional. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus berupaya mengembangkan potensi wisata.

Harapannya mampu memaksimalkan pemberdayaan masyarakat lokal. Selain itu juga pembangunan infrastruktur pariwisata yang ramah lingkungan, dan edukasi terkait pentingnya pelestarian lingkungan Dieng.

Artikel Terkait