Rusia Gelar Pilpres 17 Maret 2024, Putin Nyalon Lagi?

FTNews, Jakarta- Majelis tinggi parlemen Rusia telah memutuskan untuk menetapkan tanggal pemilihan presiden berikutnya pada 17 Maret 2024. yang berpotensi membuat Presiden Vladimir Putin semakin dekat dengan masa jabatan kelima.

Anggota Dewan Federasi Majelis Federal memberikan suara dengan suara pada Kamis, (7/12) untuk menyetujui keputusan yang menetapkan tanggal tersebut.

Keputusan itu disahkan dengan suara bulat yakni 162 suara di Dewan Federasi.

“Dengan keputusan ini, kami secara efektif memulai kampanye pemilu,” kata Ketua Dewan Federasi Majelis Rusia, Valentina Matviyenko dikutip Aljazeera.

Dia menambahkan bahwa untuk pertama kalinya, penduduk di wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhya dan Kherson di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia akan mengambil bagian dalam pemungutan suara.

Empat wilayah itu saat ini merupakan wilayah yang masih ada dalam situasi alot peperangan kedua negara.

“Dengan memilih kepala negara bersama-sama, kita sepenuhnya berbagi tanggung jawab bersama dan nasib bersama tanah air kita,” ujar Matviyenko.

Putin maju lagi?

Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara resmi mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri lagi. Akan tetapi, meskipun Putin, 71 tahun, belum mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri lagi, ia diperkirakan akan melakukannya dalam beberapa hari mendatang karena tanggalnya telah ditetapkan.

Berdasarkan reformasi konstitusi yang ia rencanakan pada tahun 2020, ia berhak mencalonkan diri untuk dua kali masa jabatan enam tahun lagi. Setelah masa jabatannya saat ini berakhir pada tahun depan.

Setelah memiliki kendali ketat atas sistem politik Rusia, kemenangan Putin akan terjamin jika ia mencalonkan diri.

Baik kampanye militer yang memakan banyak biaya dan berlarut-larut di Ukraina, maupun pemberontakan yang gagal pada bulan Juni oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, tampaknya tidak memengaruhi tingginya peringkat persetujuan terhadap dirinya yang dilaporkan oleh lembaga jajak pendapat independen.

BACA JUGA:   Pasang Badan, Erdogan Tegaskan Rusia Tak Ada Kaitannya dengan Rudal Polandia

Pemilu bulan Maret kemungkinan besar akan membuka jalan baginya untuk tetap berkuasa setidaknya hingga tahun 2030. Dan jika ia ikut serta dan memenangkan pemilu berikutnya setelah itu, ia dapat memerintah hingga usia 83 tahun.

Siapa yang akan menantangnya dalam pemungutan suara masih belum jelas.

Dua orang telah mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri. Yakni mantan anggota parlemen Boris Nadezhdin, yang memegang kursi di dewan kota di wilayah Moskow. Dan Yekaterina Duntsova, seorang jurnalis dan pengacara dari wilayah Tver di utara Moskow, yang pernah menjadi anggota dewan lokal.

Artikel Terkait