Orang yang Belum Vaksin Bisa Munculkan Varian Baru Covid-19

FTNews, Jakarta – Kasus positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pemerintah mendorong vaksinasi booster (penguat) terutama bagi kelompok rentan. Orang yang sama sekali belum mendapat vaksin justru berpotensi memunculkan mutasi dan varian baru Covid-19.

Hingga 13 Desember 2023, kasus aktif Covid-19 mencapai 365 kasus. Dari total itu, 44 kasus di antaranya dalam perawatan dan isolasi di sakit.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, ada tiga faktor utama yang meningkatkan kasus Covid-19. Meskipun protokol kesehatan dan mobilitas relatif statis.

Pertama, pancaroba atau peralihan musim. Fase ini imunitas seseorang menurun, kelembapan udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

Kedua, imunitas atau antibodi Covid-19 mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi. Ketiga, munculnya mutasi virus atau varian baru. Virus yang bermutasi memiliki daya tular lebih cepat, meski gejala yang muncul tidak lebih berat.

“Fokus pemerintah yang utama adalah melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi segera dan deteksi dini,” katanya kepada FTNews, Kamis (14/12) malam.

Vaksinasi bisa mencegah tingkat keparahan dan kematian. Efektif memperkuat antibodi. Kelompok rentan usia di atas 50 tahun, memiliki berbagai penyakit penyerta jika terinfeksi dan belum mendapat vaksinasi akan berakibat fatal hingga kematian.

Pemerintah sudah menetapkan status Covid-19 menjadi endemi pada Juni 2023. Masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap dirinya masing-masing.

“Pemerintah tidak pernah bosan dan mengimbau serta menyediakan vaksin gratis. Utamanya lengkapi vaksinanasi 4x dan deteksi dini Covid untuk kelompok rentan,” ucap Ngabila.

Mutasi Virus Baru

Menurutnya, orang yang belum mendapat vaksin atau yang memiliki imunodefisiensi justru berpeluang menciptakan mutasi virus baru.

BACA JUGA:   Lagu Lama Kate Bush "Running Up That Hill" Populer Lagi 

“Memang virus Covid akan terus bermutasi. Mudah menular. Tapi jika sudah vaksinasi tingkat kefatalan bisa dicegah terumata pada orang dengan komorbid,” tuturnya.

Vaksin booster kata Ngabila, akan menambah jumlah antibodi untuk membunuh virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. Vaksin yang tersedia aman, halal dan berkualitas.

“Prinsip imuniasi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” tandasnya.

Jika sedang batuk pilek tunda pemberian vaksin sampai sembuh. Besoknya bisa langsung vaksin. Jika positif berikan vaksin 1 bulan setelah sembuh. Vaksin Covid dapat dijeda minimal 14 hari dari pemberian vaksin jenis lainnya.

Untuk layanan vaksinasi di DKI Jakarta, setiap Senin-Sabtu dapat dicek di instagram @dinkesdki. Masyarakat bisa langsung datang tanpa mendaftar, untuk KTP seluruh Indonesia.

Ngabila mengungkapkan dari target vaksinasi Covid 8,4 juta orang, untuk dosis empat baru 10 persen.

Untuk cakupan vaksinasi dosis satu dari target itu menembus 12,5 juta orang (134,2 persen dari target sasaran). Dosis dua 10,9 juta orang (117 persen). Dosis tiga 5,5 juta orang (75 persen) dan dosis empat 723.920 orang (9,8 persen).

Artikel Terkait