FTNews -Gempa berkekuatan magnitudp 4,5 kembali terjadi di Kabupaten Sumedang pada jam 20.46 WIB pada Senin (1/1/2024). Gempa yang berlokasi di darat tersebut berada di utara Kabupaten Sumedang dengan kedalaman sekira 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengemukakan, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas sesar aktif.
“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan gempa yang berpusat pada koordinat 6,82 lintang selatan dan 107,92 bujur timur dirasakan di Rancakalong, Jatinangor, Bandung dalam skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa juga terasa di Cirebon, Garut dan Subang dalam Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu meminta masyarakat Kabupaten Sumedang tetap waspada selama sepekan ke depan setelah terjadi guncangan gempa bumi di penghujung tahun 2023.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama sepekan ke depan, karena kita belum bisa memprediksi gempa susulannya seperti apa. Jadi, selama satu minggu ke depan harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Rahayu.
Rahayu mengatakan kewaspadaan itu harus dimiliki oleh masyarakat, terutama yang memiliki bangunan rumah, yang sudah lima kali diguncang gempa sejak 31 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024.
Sebelumnya pada 31 Desember 2023, Gempa di Sumedang menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan warga yang berada dalam perawatan di RSUD Sumedang terpaksa dievakuasi ke luar ruangan.