FTNews – Sebanyak 241 jemaah haji asal Indonesia akan diberangkatkan untuk ibadah haji tahun ini. Jumlah kuota ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
Hal ini usai adanya penandatanganan kesepakatan perhajian (Ta’limul Hajj) oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah, di Jeddah.
“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” ungkap Menag Yaqut di Jeddah, Senin (8/1).
Baca Juga:Â Gelar Rapat Maraton, DPR Tetapkan Biaya Haji 2024 jadi Rp93,4 JutaÂ
Jumlah ini, lanjutnya, terdiri dari 221 ribu kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan yang telah disetujui Raja Arab Saudi.
Selain bertambahnya jumlah kuota, juga ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta’limatul Hajj.
“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi. Misalnya tentang penempatan jemaah di Mina. Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat,” paparnya.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.
“Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya.
