Ternyata Hewan Ini Menyumbang Gas Efek Rumah Kaca Terbesar!

FTNews – Efek rumah kaca merupakan sebuah istilah di mana radiasi matahari yang masuk ke dalam Bumi tidak dapat keluar lagi. Hal ini menyebabkan radiasi tersebut tertahan dan meningkatkan temperatur permukaan Bumi.

Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), nitro oksida (N2O), metana (CH4), Ozone (O3), bahkan uap air (H2O) menyebabkan efek rumah kaca terjadi. Gas-gas tersebut terperangkap di lapisan langit Bumi dan memantulkan kembali radiasi matahari yang ingin keluar dari Bumi.

Efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Tentu manusia banyak menyumbang dari penggunaan tenaga fosil, pertanian, pembabatan hutan, dan lain sebagainya.

Namun, salah satu yang menarik perhatian adalah salah satu penyumbang gas efek rumah kaca terbesar tidak hanya dari kendaraan atau asap pabrik. Percaya atau tidak, sapi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.

Berdasarkan penelitian di University of California, Davis, sapi dan hewan ternak lainnya menyumbang sebanyak 14,5 persen dari gas rumah kaca. 

Gas metana yang dihasilkan dari sapi potong memang memiliki umur yang pendek dibandingkan gas karbon dioksida. Akan tetapi, gas metana ini 28 kali lebih berbahaya dari karbon dioksida. Seekor sapi dapat menghasilkan kira-kira 100 kg gas metana setiap tahunnya.

Sapi adalah salah satu hewan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Hal ini menyebabkan tingginya juga permintaan pasar akan daging sapi.

Selain itu, populasi sapi di India juga membludak karena mayoritas masyarakat beragama Hindu dan mereka melarang untuk menyakiti dan memakan sapi. Alhasil, sapi hidup lebih lama dan menyumbang gas metana lebih banyak.

Saat ini, ilmuwan sedang mencari makanan alternatif untuk sapi agar lebih ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan gas terlalu banyak. Walau terlihat mudah, mencari bahan makanan yang terjangkau dan bernutrisi tinggi sangatlah sulit.

Artikel Terkait