Forumterkininews.id, Ambon - Maraknya aksi kekerasan yang terjadi di beberapa daerah menjadi perhatian Panglima TNI Jendral Andika Perkasa. Sebab dari beberapa peristiwa, anggota TNI terlibat, baik dengan personel polri, maupun dengan masyarakat sipil.
Menanggapi hal ini, Jenderal Andika memastikan, jika ada personel terlibat aksi kekerasan dengan warga sipil maupun institusi lainnya, akan diproses secara hukum sesuai undang-undang yang berlaku.
“Jika ada anggota TNI lakukan kekerasan tanpa sebab, laporkan ke saya. Saya janji, akan bantu menelusuri kalau memang ada keterlibatan,” kata Jenderal Andika Perkasa, di Ambon, Kamis (9/12).
Ia mengatakan kasus-kasus kekerasan yang melibatkan anggota TNI. Baik TNI AD, AL maupun Udara dengan warga sipil maupun institusi lainnya diselesaikan secara hukum di kepolisian, pengadilan maupun kejaksaan.
Andika mencontohkan kasus perkelahian yang melibatkan satu anggota TNI Kodam XVI/Pattimura dan dua personel Polresta Ambon. Keributan itu terjasi saaat personel kepolisian yang sedang mengatur arus lalu lintas di kawasan Mardika November lalu. Saat ini kasusnya sedang dalam proses hukum.
“Sekarang proses sedang berlangsung, termasuk yang di Ambon. Karena itu kapolda dan pangdam juga sudah memproses hukum, sehingga tidak ada lagi hanya begitu-begitu saja, tidak hanya damai dan segala macam untuk menghindari proses hukum,” ujar dia.
Menurut Andika, TNI dan Polri adalah institusi penegakan hukum yang memiliki kewenangan dalam penggunaan senjata api. Sehingga perlu dipastikan aparat dua lembaga keamanan dan hukum tersebut harus taat peraturan. Dengan begitu, mereka tidak akan bertindak mengikuti emosi dan kepentingan pribadi semata.
“Kami harus memastikan semua aparat kami mulai dari yang paling bawah sampai atas, punya pertimbangan matang dalam menggunakan kekerasan. Tidak boleh asal-asalan dalam konteks pribadi atau emosi,” ujar dia.
