Cara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Kejar ‘Zero Net Emission’

FTNews – Perubahan iklim memang sudah terjadi, terutama tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pos-industrialisasi. Oleh karena itu, sebanyak 195 negara menandatangani Paris Agreement pada tahun 2015, termasuk Indonesia, untuk menahan laju kenaikan suhu bumi.

Salah satu program prioritas dari capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan program Zero Net Emission dari masa pemerintahan Jokowi.

Program Zero Net Emission sendiri merupakan salah satu program Indonesia untuk berkontribusi dalam menahan laju kenaikan suhu Bumi.

Kenaikan suhu Bumi dapat mengakibatkan perubahan iklim yang akan menyebabkan kekeringan dan hujan yang ekstrem. Dampak dari perubahan iklim adalah menurunkan produksi pangan, meningkatkan kerawanan pangan, meningkatkan harga pangan, dan mengancam keselamatan jiwa.

Menjadi salah satu program kerja prioritas, Prabowo-Gibran akan memastikan komitmen Indonesia dalam program Zero Net Emission terus berlangsung. Selain itu, mereka ingin mempercepat pencapaian target tersebut.

“Dalam upaya pembangunan dan peningkatan ekonomi negara, kepastian keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas utama untuk menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman,” ungkap Prabowo melalui buku Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.

Kebijakan pemerintahan Jokowi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat ini dalam mendukung Net Zero Emission sebagai berikut.

  1. Penurunan intensitas energi (efisiensi energi).
  2. Energi baru terbarukan
  3. Transisi ke kendaraan listrik
  4. Reforestasi hutan
  5. Restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove
  6. Pencegahan deforestasi
  7. Pencegahan kebakaran lahan dan gambut
  8. Ekonomi circular (efisiensi sumber daya alam untuk produksi dan pengelolaan limbah)
  9. Penurunan produksi limbah cair
  10. Penghapusan subsidi BBM
  11. Penerapan pajak karbon

Artikel Terkait