FTNews – Barongsai menjadi pertunjukan tradisional warga Tionghoa yang paling populer saat perayaan Tahun Baru Imlek. Pertunjukan barongsai biasanya melibatkan sekelompok penari yang mengenakan kostum berbentuk singa atau naga. Dengan kepala dan tubuh yang terbuat dari bahan-bahan seperti kain, bulu, dan bambu.
Dalam pertunjukan barongsai, para penari menggunakan kostum tersebut untuk menari-nari dengan gerakan yang dramatis dan energik.
Musik tradisional Tionghoa sering menjadi latar belakang, sementara penari menggerakkan kepala dan badan singa atau naga dengan lincah dan ritmis.
Pertunjukan barongsai di anggap sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Membawa energi positif dan mengusir roh jahat, sehingga sering tampil dalam berbagai acara perayaan, pembukaan bisnis baru, atau peristiwa penting lainnya.
Melansir Wikipedia, kata “barongsai” sendiri berasal dari bahasa Tionghoa. Dalam bahasa Mandarin, istilah yang sesuai adalah “(wÇ” shÄ«), yang secara harfiah berarti “Singa menari”. Dalam bahasa Mandarin, (shÄ«) artinya singa, sedangkan (wÇ”) artinya menari atau pertunjukan tari.
Di Indonesia, pertunjukan barongsai juga dikenal dengan sebutan “Liong” atau “Liong Hokkian”. Istilah “Liong” biasanya lebih umum di daerah-daerah dengan populasi Tionghoa yang lebih besar. Terutama di daerah Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Sedangkan istilah “Liong Hokkian” sering kali untuk merujuk pada pertunjukan barongsai yang khas dari komunitas Tionghoa Hokkian di Indonesia.
Sejarah Barongsai
Kesenian ini memiliki sejarah yang dalam di budaya Tionghoa dan telah menjadi bagian penting dari tradisi Tionghoa selama berabad-abad.
Meskipun tidak ada catatan pasti tentang asal-usulnya, beberapa teori menyatakan bahwa pertunjukan barongsai berasal dari zaman Dinasti Tang (618–907 Masehi). Sementara yang lain mengaitkannya dengan Dinasti Han (206 SM – 220 Masehi).
Ada beberapa versi legenda yang menceritakan tentang asal-usul kesenian ini. Salah satu legenda populer mengisahkan tentang sebuah desa yang diserang oleh monster yang mengerikan.
Desa tersebut kemudian diselamatkan oleh seekor singa yang memperlihatkan wujudnya sebagai makhluk kuat dan berani.
Sejak itu, singa menjadi simbol perlindungan dan keberanian, dan pertunjukan barongsai menjadi cara untuk menghormati legenda tersebut.
Pertunjukan ini juga mulai berkembang menjadi bagian penting dari perayaan Tahun Baru Imlek dan festival lainnya di Tiongkok.
Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara Asia Tenggara yang memiliki populasi Tionghoa yang signifikan. Seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.