Lord Jacob Rothschild Meninggal Dunia di Umur 87 Tahun

FTNews – Berita duka datang dari keluarga pendiri bank yang paling berpengaruh di dunia. Lord Jacob Rothschild, tutup usia di umurnya yang ke 87. Kabar ini disampaikan oleh keluarganya pada hari Senin (26/2) melalui akun X Rothschild Foundation.

“Sebagai pemodal berprestasi dan salah satu pendiri St James’s Place, Lord Rothschild meninggalkan warisan luar biasa dalam membantu membentuk profesi penasihat keuangan di Inggris,” tulis pernyataan dari St James’s Place.

Jacob Rothschild sendiri lahir dari keluarga Yahudi yang memiliki usaha bidang perbankan sejak tahun 1760-an. Awal nama Rothschild itu sendiri tercatat muncul pada tahun 1577.

Jacob memulai karirnya di bank keluarga miliknya NM Rothschild & Sons. Namun, tidak seperti pendahulunya, ia keluar pada tahun 1980 dan mendirikan sejumlah sendiri.

Perusahaan itu adalah Rothschild Assurance Group yang sekarang memiliki nama St James’s Place.

Lord Rothschild merupakan salah satu orang yang berperan sangat besar di London.

Ia pernah menjadi wakil ketua BSykB pada periode 2003-2008. Lalu, ia juga pernah menjadi ketua RIT Capital Partners, lembaga investasi terbesar di Bursa Efek London.

Selain itu, Lord Jacob Rothschild juga seorang filantropi. Ia pernah menjadi ketua pengawas Galeri Nasional Inggris pada tahun 1985 hingga 1991. Selain itu, ia pernah menjadi ketua National Heritage Memorial Fund pada tahun 1992 hingga 1998.

Atas giatnya dalam restorasi seni di Somerset House, Kerajaan Inggris menganugerahkan Order of Merit kepadanya pada tahun 2002. Kerajaan Inggris mengakui bahwa pengabdian ia di dalam bidang seni, sastra, pembelajaran, dan sains sangatlah besar.

Mantan Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, yang juga pernah menjabat sebagai ketua pengawas di British Museum, juga mengucapkan belasungkawa melalui akun X-nya.

BACA JUGA:   Rusia Resmi Tuduh Jurnalis WSJ sebagai Mata-mata

“Dia memanfaatkan hak istimewa yang dimilikinya sejak lahir, memberikan kontribusi yang besar terhadap kehidupan budaya dan komersial Inggris,” tulis Osborne dalam unggahannya.

Artikel Terkait