Cegah Punah, Bahasa Daerah di Maluku Direvitalisasi

FTNews – Kantor Bahasa Provinsi Maluku mengundang Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku dan pemda kabupaten pada 6 Maret hingga 8 Maret 2024. Pemanggilan ini dalam rangka rapat koordinasi program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di lima provinsi di Maluku.

Terdapat lima tujuan dari adanya rapat koordinasi ini yang sebagai berikut.

  1. Menyepakati target sekolah (SD dan SMP) untuk program menjalankan program RBD
  2. Menentukan tempat dan tanggal pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengajar Utama
  3. Menentukan tempat dan tanggal pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu
  4. Membahas komitmen kontribusi pemda terhadap anggaran pelaksanaan RBD
  5. Membahas rencana penyusunan peraturan tentang perlindungan bahasa daerah

Sambutan dan arahan dari Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, secara daring, menjadi pembuka acara ini. 

Ia menjelaskan bahwa Indonesia mengalami kepunahan bahasa daerah. Terutama di Maluku, sebanyak 11 bahasa daerah sudah mengalami kepunahan.

“Keprihatinan kita terhadap sebelas bahasa yang punah itu adalah mengapa itu dulu tidak terselamatkan,” ungkap Abdul Khak.

Lalu, ia mengajak para peserta dan pemda untuk terlibat aktif dalam menjaga bahasa daerah yang ada di Maluku agar tidak punah.

Rapat Koordinasi program Revitalisasi Bahasa Daerah. Foto: Kantor Bahasa Maluku

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji, yang mewakili Gubernur Provinsi Maluku, juga mengapresiasi atas usaha Kantor Bahasa Provinsi Maluku.

“Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah ini adalah momentum yang diharapkan menjadi pijakan lompatan untuk membangun, menumbuhkan, dan mengembangkan kesadaran baru bersama komponen stakeholders warga Maluku,” ungkapnya.

Sebanyak tujuh kegiatan atau aktivitas untuk mendorong eksistensi bahasa daerah ini. Kegiatan tersebut adalah menulis surat, membaca dan menulis puisi, berpidato, lawakan tunggal, mendongeng, menulis cerita pendek, dan menyanyi nyanyian rakyat.

Fasilitator dari lima kabupaten tersebut, akan mengajarkan kegiatan ini kepada seluruh pengajar utama. Nantinya, pengajar utama akan mengajarkan kegiatan ini kepada siswa SD dan SMP yang telah menjadi target RBD.

Artikel Terkait