Tak Cukup Jual Keindahan, Pariwisata Harus Ramah Teknologi Digital

FTNews – Pariwisata merupakan salah satu sektor roda perekonomian yang sangat besar untuk Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki banyak lokasi yang berpotensi menjadi objek wisata. 

Selain itu, jenis-jenis pariwisata di Indonesia juga sangatlah beragam. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, dan lain sebagainya yang dapat masyarakat Indonesia manfaatkan.

Banyak keindahan-keindahan alam ataupun beragam budaya hadir di Indonesia. Akan tetapi, indah saja belum tentu cukup untuk menarik perhatian para wisatawan.

Oleh karena itu, lokasi-lokasi pariwisata memerlukan yang namanya marketing atau pemasaran, terutama pada platform digital. Apa lagi era modern seperti saat ini, semua orang menggunakan platform digital untuk mencari apapun yang mereka inginkan.

Alhasil, banyak destinasi pariwisata mulai menggunakan teknologi digital yang ada, untuk memasarkan destinasinya. Mulai dari media sosial, aplikasi, dan lain sebagainya agar mempermudah netizen melakukan pencarian.

Peran Teknologi dalam Industri Pariwisata

Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno”. Foto: Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, berbagi pengetahuannya setelah menghadiri ITB Berlin Convention 2024. Dalam konferensi tersebut, sebanyak 77 persen wisatawan global akan melakukan planning, booking, dan dreaming secara digital.

Peran teknologi dalam pariwisata juga semakin meningkat. Contohnya, sebanyak 48 persen wisatawan mencari destinasi wisata melalui perangkat telepon genggam atau mobile phone.

Selain itu, 47 persen mencari penerbangan melalui aplikasi, 40 persen melakukan pemesanan melalui telepon genggam. Tidak hanya itu, sebanyak 22 persen wisatawan menggunakan artificial intelligence (AI) atau chatbot untuk melakukan perencanaan pariwisata.

Sandiaga juga mengatakan media sosial menjadi inspirasi utama wisatawan global untuk berwisata.

Sebanyak 40 persen wisatawan global menggunakan YouTube untuk menjadi sumber inspirasi berwisata dan 33 persen terinspirasi dari Instagram. Lalu, sebanyak 35 persen wisatawan terinspirasi melalui informasi dari mulut ke mulut.

BACA JUGA:   Wisata Religi di Masjid Istiqlal, Ini Favoritnya!

“Digitalisasi ini sangat berdampak pada keputusan wisatawan untuk bepergian. Jadi ini luar biasa. Sosial media juga bisa menjadi inspirasi utama,” jelas Sandiaga dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” baru-baru ini.

Artikel Terkait