Krisis Budaya Literasi, Kemendikbudristek Bagikan Buku Gratis ke Pemudik

FTNews – Saat ini Indonesia sedang mengalami darurat budaya literasi. Berdasarkan survei PISA 2018, Indonesia berada pada peringkat ke-74 dari 79 negara yang berpartisipasi.

Dengan rendahnya budaya literasi di Indonesia, pemerintah ikut bertindak untuk meningkatkan minat baca masyarakatnya. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan sebuah program yang menggunakan momentum mudik Lebaran.

Melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek mengadakan pembagian buku-buku gratis untuk para pemudik. Program yang bernama Mudik Asyik Baca Buku ini, berada di lima titik lokasi keberangkatan arus mudik di Jakarta.

Lokasi-lokasi tersebut adalah Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 2-4 April 2024.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahaan akses sumber bacaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak yang akan mudik ke kampung halaman,” ungkap Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam pembukaan Mudik Asyik Baca Buku di Terminal Kalideres, Selasa (2/4).

Badan Bahasa menyelenggarakan program Mudik Asyik Baca Buku. Foto: Kemendikbudristek

Hafizh menyatakan bahwa kondisi masyarakat Indonesia dalam bidang literasi sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, ia bersama timnya memanfaatkan momentum arus mudik untuk meningkatkan minat literasi masyarakat.

Karena, lokasi seperti stasiun, terminal, atau pun bandara menjadi pusat titik kumpul bagi para pemudik.

Badan Bahasa memanfaatkan momentum ini untuk memberikan alternatif sarana hiburan yang edukatif untuk anak-anak. Tidak hanya anak-anak, namun mereka juga menargetkan agar dapat mengedukasi para orang tua akan pentingnya membaca sejak usia dini.

“Saat ini teknologi terus berkembang pesat dan gawai menjadi pilihan utama dalam mendapatkan sumber informasi,” papar Hafidz. 

“Ini merupakan tantangan bagaimana pemerintah hadir untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini dan mengajak para orang tua sadar akan pentingnya literasi. Itulah mengapa arus mudik ini menjadi momentum (yang tepat) bagi kami menggelar acara Mudik Asyik Baca Buku,” lanjutnya.

Artikel Terkait