FTNews – Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban gempa Taiwan.
Gempa dengan magnitudo 7,2 mengguncang ibukota Taiwan, Taipei, Rabu (3/4) pagi. Akibat gempa Taiwan, sejumlah infrastruktur rusak dan listrik sempat menghilang.
Gempa terjadi pada koordinat 23,80° LU 121,67° BT dengan kedalaman 11 km. Gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di Palung Ryukyu (Ryukyu Trench) dengan mekanisme sesar naik (thrust fault).
Akibat bencana ini sebanyak empat orang tewas dan lebih dari 57 orang lainnya mengalami luka-luka, mengutip The Guardian.Â
“Hasil koordinasi Kemlu dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang,” kata Iqbal dalam keterangan pers, Rabu (3/4).
KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, ujar Ikbal, selalu melakukan pembaruan informasi terhadap bencana gempa Taiwan, karena sebaran WNI cukup luas.
Kementerian Luar Negeri juga mengimbau WNI di Taiwan untuk selalu melaporkan keadaan terkini di tempat tinggal masing-masing. WNI bisa melaporkannya melalui hotline yang tersedia.
“Hotline: Taiwan +88690132000 dan +886987587000; Jepang +81-80-3506-8612 dan +81-80-4940-7419 (hanya untuk kedaruratan, emergency only),” kata Iqbal.
Potensi Tsunami
Akibat gempa Taiwan, Jepang meluncurkan evakuasi kepada warga yang tinggal di sekitar bagian selatan pantai di Pulau Okinawa. Pasalnya, ada indikasi tsunami setinggi 3 meter berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang.
Berdasarkan keterangan dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan kepada FTNews, hingga saat ini gempa susulan masih terus berdatangan.
“Semua masih normal di Taipei. Pas waktu gempa pertama, semua kegiatan berhenti semua,†jelasnya.
