Longsor Landa Tana Toraja, 14 Orang Tewas

FTNews – Hujan deras yang menguyur Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan menyebabkan tanah longsor dan menewaskan 14 orang. Struktur tanah yang tidak stabil memicu longsor pada Sabtu (13/4) pukul 22.30 WITA.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, lokasi kejadian tanah longsor berada di dua titik. Yaitu Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan dan Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (14/4), rincian korban jiwa dalam peristiwa ini antara lain di Kecamatan Makale Selatan terdapat tiga warga meninggal dan satu orang dilaporkan hilang. Sementara itu di Kecamatan Makale 11 orang meninggal dan dua orang luka-luka.

“Laporan hasil kaji cepat sementara mencatat kerugian materil akibat longsor ini antara lain tiga unit rumah di Kecamatan Makale dan satu unit rumah di Kecamatan Makale Selatan tertimbun material longsor,” kata Muhari dalam keterangannya, Minggu (14/4) malam.

Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja bekerja sama dengan tim pencarian dan pertolongan masih melakukan upaya pencarian terhadap warga yang hilang.

“Tim reaksi cepat BPBD Tana Toraja juga melaksanakan asesmen serta melakukan upaya penanganan darurat,” imbuhnya.

Sulitnya medan memaksa evakuasi dengan berjalan kaki. Foto: BNPB

Penanganan Darurat Terhambat

Namun upaya penanganan darurat ini pun terkendala cuaca. Hujan sedang hingga lebat kerap kali turun. Hal ini menyulit tim menempuh medan di lokasi dataran tinggi tersebut. Malam hari pun minim penerangan.

Selain itu, adanya titik longsor di beberapa titik sepanjang jalan menuju Kecamatan Makale mengakibatkan jalan sulit kendaraan lalui. Sehingga tim penanganan darurat harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi.

BACA JUGA:   Sebanyak 300 Wanita Ikuti Pemeriksaan Kesehatan di Festival Wanita Merdeka

Kebutuhan mendesak tim gabungan hingga saat ini adalah alat berat untuk membuka akses jalan serta unit ambulans untuk mengevakuasi korban.

Artikel Terkait