Kemenangan Tim U-23 Indonesia Kado Terbaik Untuk PSSI

FTNews – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada, Jumat (19/4) berulang tahun yang ke-94 tahun. Pada ulang tahun PSSI kali ini tim U-23 mempersembahkan kemenangan terbaik melawan Australia.

Tim U-23 Indonesia memberikan kemenangan atas Australia 1-0 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (18/4). Gol yang tercipta dari sundulan milik Komang Teguh itu, membawa peluang besar bagi Indonesia.

Hal ini merupakan sebuah loncatan untuk tim Indonesia dapat lolos hingga babak 16 besa Piala Asia U-23 2024. Ini juga merupakan ukiran sejarah untuk Indonesia, karena tim U-23 berhasil memberi tiga poin pada ajang Piala Asia U-23.

Piala Asia U-23 ini merupakan debutan pertama Indonesia, karena dalam lima edisi ajang ini tim U-23 selalu gagal masuk dari Kualifikasi.

Sehingga kemenangan dan catatan sejarah ini merupakan kado istimewa untuk PSSI dari tim asuhan pelatih, Shin Tae-Yong.

Sejarah Terbentuk PSSI

Logo Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI)

PSSI lahir pada 19 April 1930 di Yogyakarta. Federasi sepak bola Indonesia ini merupakan inisiasi dari insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Lulusan Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman tahun 1927 itu gemar bermain sepak bola dan aktif dalam kegiatan pergerakan.

Hingga pada 28 Oktober sumpah pemudah ia mengusungkan bahwa sepak bola merupakan wadah menyamai rasa nasionalisme dan sebagai tindakan yang menentang Belanda, utamanya pada kalangan pemuda.

Untuk menciptakan cita-citanya, Soeratin melakukan pertemuan dengan tokoh – tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan tersebut juga ia lakukan dengan pribadi, agar terhindar dari sergapan Polisi Belanda (PID).

Kemudian ia melakukan pertemuan kembali di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) untuk mematangkan konsep organisasi persepakbolaan kebangsaan.

BACA JUGA:   Asops Kapolri: Satgas Antimafia Bola Bisa Diaktifkan Lagi, Tapi...
Pendiri PSSI, Soeratin Sosrosoegondo. (Foto: PSSI)

Hingga diadakan kembali pertemuan dengan tokoh ternama pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno pada beberapa kota besar.

Pada 19 April 1930 melakukan perkumpulan dengan berbagai perwakilan dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa RHS), wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot. Kemudian, Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M.

Selanjutnya, Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno, Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo, Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji.

Dari pertemuan tokoh-tokoh pergerakan tersebut, memunculkan sebuah nama organisasi PSSI yang memiliki kepanjangan dari Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia.

Saat kongres PSSI di Solo 1950 PSSI berubah nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia hingga saat ini. Pada kongres tersebut juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

 

Artikel Terkait