FTNews – Pelatih tim U-23 Australia, Tony Vidmar memuji permainan dari Tim U-23 Indonesia. Ia mengatakan bahwa Skuat Garuda bermain dengan mengeluarkan kemampuan seutuhnya.
Pertandingan yang menyebabkan kalahnya tim Australia U-23 tipis 1-0 dari Indonesia itu, membuat Tony akan mengambil sikap.
Bahkan ia memuji permainan Indonesia dengan pertahanan yang kuat. Terlebih kepada sang kiper Garuda, Ernando Ari sudah berhasil menepis penalti tim dengan julukan Socceroos itu.
“Sang penjaga gawang menampilkan permainan yang luar biasa, namun cara mereka bertahan adalah dengan mengerahkan seluruh kemampuan mereka. Dan itu menurut saya membuat para pemain kami frustrasi, namun saya tidak bisa menyalahkan cara kami bermain.” ujar Tony dalam socceroos.
Tony juga memperhatikan cara bermain Skuat Garuda. Pelatih berusia 53 tahun itu memuji ketenangan tim Indonesia saat melakukan penyerangan.
Tim U-23 Indonesia melakukan permainan dengan ketenangan yang baik. Tidak langsung melakukan penyerangan yang memaksa, Skuat Garuda selalu menarik kembali penyerangan untuk mengecohkan ruang lawan.
“Saya pikir ada beberapa dari mereka yang terburu-buru dalam pengambilan tendangan. Dan kualitas itulah yang kami butuhkan, kualitas dan ketenangan yang lebih baik, memiliki ketenangan itu.” ujarnya.
Tony sangat menyayangkan ketika peluang besar penalti yang mereka dapatkan gagal membuahkan gol.
Tim Australia mendapatkan kesempatan penalti yang berasal dari Handsball pemain Indonesia, Komang Teguh pada area kotak penalti.
“Itu adalah momen yang anda ambil, kami mencetak penalti itu, lalu saya pikir permainan pasti berubah menguntungkan kami. Saya pikir momen itu memberi mereka dorongan dan kami tidak bisa memanfaatkan peluang kami, namun kami menciptakan peluang.” ungkapnya.
Pertandingan Menarik
Di sisi lain pelatih kelahiran asli Australia itu sangat suka dengan pertandingan tersebut. Baginya pertandingan itu menampilkan kombinasi serangan dan pertahanan yang sangat baik.
Pertandingan kedua tim tersebut sejak babak pertama sudah memberikan berbagai aksi saling serang. Baik Indonesia dan Australia berkali-kali melakukan serangan dan pertahanan.
Sehingga Tony melihat hal tersebut sangat menarik dan ia juga akan mengambil pejaran dari pertandingan tersebut.
“Itu adalah momen yang Anda ambil, kami mencetak penalti itu, lalu saya pikir permainan pasti berubah menguntungkan kami. Saya pikir momen itu memberi mereka dorongan dan kami tidak bisa memanfaatkan peluang kami, namun kami menciptakan peluang.” tutur Tony.
Kini pelatih Australia itu hanya dapat mengandalkan keuntungan untuk lolos menuju babak 16 besar. Serta mereka juga harus bisa mengalahkan tuan rumah Qatar pada pertandingan terakhirnya.
“Ya, kami harus mengandalkan hasil lain, tapi kami masih harus memenangkan pertandingan terakhir melawan Qatar,” ujarnya.
Tim Australia saat ini berada pada posisi terakhir di klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23.
Berbeda tipis dengan Yordania pada peringkat ke 3 dengan perolehan 1 poin juga. Pada posisi kedua Tim U-23 Indonesia tempati dengan 3 poin dan puncak klasemen, Qatar tempati dengan perolehan 6 poin.
