Hati-Hati Keseringan Bermain Media Sosial Bisa Depresi

FTNews – Media sosial (Medsos) saat ini sudah menjadi makanan sehari-hari setiap orang. Bahkan menurut data terbaru pengguna media sosial di Indonesia menyentuh hingga 167 juta.

Sekiranya hampir melebihi dari separuh masyarakat Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 jumlah masyarakat Indonesia sekitar 278,69 juta jiwa.

Kehadiran media sosial memang menjadi kebutuhan untuk kegiatan sehari-hari. Mulai dari komunikasi antar sesasma, mempromosikan produk tertentu hingga membuat kreasi konten video.

Tetapi ada sisi negatif yang mempengaruhi kesehatan dari media sosial tersebut. Bahkan akan merusak mental jika tidak dapat menanganan dengan tepat. Simak penjelasan berikut.

Meningkatkan Kecemburuan Sosial

Ilustrasi seseorang cemburu. (Foto: Freepik)

Kesehatan mental yang dapat terjadi akibat bermain media sosial yaitu cemburu dengan pencapian seseorang. Hampir setiap orang yang menggunakan media sosial akan mengunggah hasil pencapaian mereka.

Tidak hanya sekedar memamerkan barang saja. Tetapi juga akan memperlihatkan apa yang sudah mereka dapatkan. Jika seseorang mudah terpengaruh dengan hal tersebut akan sangat tidak baik.

Depresi

Ilustrasi seseorang depresi. (Foto: Freepik)

Dampak yang akan terjadi juga yaitu depresi. Seseorang akan mengalami kecemasan berlebih pada diri mereka saat bermain media sosial.

Hal ini dapat terjadi bila mereka memiliki keinginan untuk meupload sesuatu namun tidak terpenuhi keinginan nya. Selain itu juga ketika seseorang mendapatkan tekanan karena pengaruh media sosial akan membuat depresi.

Waktu Tidur Tidak Teratur

Ilustrasi seorang bermain hp hingga larut. (Foto: Freepik)

Dengan bermain media sosial tidak tanpa batasnya akan mempengaruhi kualitas istirahat kalian. Kemudahan smartphone untuk mengakses media sosial, menjadikan hal ini membuat orang akan betah berlama-lama.

Jam tidur yang akan terganggu berdampak pada kesehatan tubuh. Mulai dari penyakit kolesterol yang mengintai hingga serangan jantung yang mengancam.

FOMO

Ilustrasi seseorang kaget. (Foto: Freepik)

Hal yang satu ini sedang ramai dalam perbincangan publik akhir-akhir ini. Kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki sifat FOMO (fear of missing out).

Fomo ini merupakan ketakutan seseorang tertinggal oleh hal kekinian. Mereka akan terus mengikuti dan memenuhi apa yang sedang menjadi trenya.

Artikel Terkait