FTNews – Turunya mentalitas pemain penyebab kekalahan Skuat Garuda, dalam pertandingan melawan Uzbekistan 2-0. Indonesia harus menghentikan langkahnya sampai semifinal.
Pertandingan yang biasanya berjalan bagus, namun pada malam ini permainan Indonesia tidak berjalan dengan baik. Skuat Garuda pada laga tersebut hanya berhasil mengusai bola sebesar 38 persen, sedangkan Uzbekistan hampir menguasai keseluruhan yaitu 62 persen.
Bahkan sebelumnya saat bertanding melawan Korea Selatan, Indonesia berhasil mendapatkan 21 tendangan yang mereka lepaskan. Tetapi pada babal semifinal itu ia hanya berhasil memberikan 4 tendangan tanpa sesuai target. Sehingga sangat terlihat perubahan yang besar terjadi pada awak Shin Tae-Yong ini.
“Saya pikir sebelum memulai pertandingan, para pemain merasa gugup. Hal ini mempengaruhi tim kami sehingga tidak bisa bermain dengan baik. Normalnya, kami bisa bermain baik seperti di pertandingan sebelumnya,” ungkap STY dalam PSSI.
Kepercayaan pemain dan mentalitas yang terjaga menjadi modal utama dalam pertandingan. Walaupun dalam catatan mereka berbeda jauh, tetapi jika keberanian dalam lapangan lebih menguasai, maka kemenangan akan lebih mudah.
Tetapi dengan tekananan yang ada, para pemain tetap beberapa kali memberikan tekanan yang mengancam gawang lawan. Mulai dari gol milik Muhammad ferarri dengan tendangan hasil bola mati yang terkena tepisan lawan. Namun gol tersebut dianulir oleh wasit Shen Yinhao, karena ia anggap offside.
“Saya apresiasi usaha yang bagus dari para pemain. Saya pikir Uzbekistan telah bermain dengan baik dan memberikan usaha yang bagus juga. Ada sesuatu hal yang membuat saya merasa sedikit malu, tapi saya tidak mau menyebutkannya,” terang pelatih asal Korea Selatan itu.
Kerja Keras Skuat Garuda
Walaupun tim U-23 Indonesia mengalami kekalahan, tetapi para suporter tetap memberikan dukungan kepada mereka tanpa mencelanya. Hal tersebut karena kerja keras para pemain yang sudah mampu membawa langkah mereka sejauh ini.
Keberhasilan tim merah putih mencapai pada titik semifinal bukan hal yang mudah dan dapat terjadi tanpa sengaja, Mereka harus melewati berbagai pertandingan yang tergolong berat. Bahkan itensitas para pemain saat berlatih juga masuk dalam katergori yang berat.
Mulai dari fase Grup A yang mendapatkan lawan sangat berat seperti Qatar, Australia dan Yordania. Tetapi Indonesia dalam grup tersebut berhasil menjadi runner-up untuk lolos ke 8 besar. Lanjutnya mereka berhasil menundukan Korea Selatan pada babak perempat final dengan adu penalti 2 (11) – 2 (10).
