Sindrom Autoimun Akibat Covid-19 Terbaru Ditemukan di Inggris

FTNews – Sindrom Autoimun Akibat Covid-19 muncul di Inggris. Gejala ini menyebabkan penderita mengalami kerusakan paru-paru

Para dokter di Universitas Leeds di Inggris menyebut gejala ini sebagai MDA5-autoimmunity and interstitial pneumonitis contemporaneous with the COVID-19 pandemi (MIP-C).

Kondisi ini menyebabkan kekebalan tubuh secara tidak menyerang tubuh. “Dua pertiga dari kasus kami tidak mengidap penyakit paru-paru,” kata Dr. Dennis McGonagle , ahli reumatologi di Universitas Leeds di Inggris, dikutip Live Science.

Dennis mengatakan cara menyelamatkan pasien dari sindrom autoimun akibat Covid-19 ini adalah transplantasi paru-paru secara penuh.

Sebab, delapan kasus yang ia temui berujung pada kematian. “Meskipun kami telah melakukan semua terapi berteknologi tinggi untuk menangani mereka,” ungkapnya.

Dennis dan koleganya telah mengidentifikasi 60 kasus serupa. Kasus ini telah diterbitkan dalam jurnal eBioMedicine pada 8 Mei lalu.

Penyakit ini mirip dengan dermatomiositis MDA5, yaitu penyakit peradangan yang ditandai dengan nyeri sendi, peradangan otot, dan ruam kulit.  MDA5 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem kekebalan tubuh lain.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Dennis menghubungi Dr. Pradipta Ghosh di Universitas California, San Diego. Pradipta telah menggunakan kerangka komputasi untuk mengambil data pengujian medis dan menemukan benang merah antar kondisi.

Pradipta beserta timnya memiliki pengalaman serupa kasus sindrom akibat Covid-19. Mereka menerbitkan jurnal jaringan parut paru-paru pada COVID-19 serta MIS-C, yaitu sindrom peradangan yang muncul pada beberapa anak setelah mereka menderita COVID-19. Jaringan parut merupakan hasil proses alami penyembuhan luka pada seluruh jaringan atau organ, termasuk pada kulit manusia.

Kebanyakan pasien sindrom autoimun akibat Covid-19, ujar Dennis tidak memiliki riwayat Covid-19 yang terkonfirmasi baru-baru ini. Meski demikian, kemungkinan besar mereka terpapar virus corona dengan gejala ringan. Para penderita juga telah menerima vaksinasi Covid-19.

Artikel Terkait