Covid-19 Singapura Melonjak, Indonesia Diminta Waspada

FTNews – Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura perlu Indonesia waspadai. Meski tak perlu panik, pemerintah harus tetap melindungi kelompok rentan seperti lansia dan komorbid dengan penguatan vaksinasi. Selain itu masyarakat umum juga harus tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengatakan, ledakan kasus Covid-19 KP.1 dan KP.2 di Singapura membuat negara ini waspada. Sebab mereka memiliki populasi lansia yang signifikan. Kurang dari setengah penduduknya lansia. Jika belum terupdate vaksin tentu bisa fatal.

“Karena lansia kelompok rawan apalagi belum mendapatkan vaksinasi. Termasuk vaksinasi booster pada lansia dan komorbid lagi. Itu yang membuat Singapura harus waspada dengan ini,” katanya di Jakarta, Selasa (21/5).

Di sisi lain, sebagai negara maju, Singapura baik pemerintah maupun masyarakat memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan. Oleh sebab itu, fasilitas kesehatan pun harus mempersiapkan diri untuk memitigasi dan meresponnya.

Sebelumnya Channel News Asia (CNA) menyebut kasus Covid-19 pada 5-11 Mei 2024 naik menjadi 25.900. Naik hampir 90 persen dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya 13.700 kasus.

Posisi Indonesia

Untuk Indonesia, Dicky pun menyebut posisinya cukup beruntung karena populasi muda mendominasi. Tingkat populasi pun relatif tinggi. Namun pemerintah perlu merespon dengan meningkatkan booster atau penguatan vaksin bagi lansia dan kelompok rentan. Orang yang menangani pasien dan berada di pintu masuk negara.

Seperti halnya Singapura, menurutnya Indonesia pun menjadi tujuan wisatawan mancanegara. Namun Dicky mengungkapkan, situasi saat ini tentu berbeda saat pandemi dulu masih berlangsung dengan keparahan gejala serta kematian.

“Tidak perlu panik, khawatir karena KP.1, KP.2 dan 3 ini juga tidaklah menular seperti di masa pandemi dengan gejala parah dan ada kematian,” imbuhnya.

Meski begitu Dicky mengingatkan masyarakat untuk tetap mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat. Memakai masker, cuci tangan hindari kerumunan tetap harus dioptimalkan untuk meminimalkan risiko.

BACA JUGA:   Syahrul Bawa Jasad Brigadir J Gunakan Kantong Mayat Bertuliskan Korlantas Polri

Hal yang perlu masyarakat waspadai adalah dampak infeksi Covid jangka panjang (long Covid) bisa sangat serius.

“Meskipun kematian sedikit, tetapi mengurangi kualitas kehidupan jadi gampang lelah. Pelupa dan gangguan pembuluh darah, penggumpalan darah ini hal yang harus kita hindari,” ucap Dicky.

Pria yang pernah menjabat Direktur Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan ini menegaskan segala bentuk infeksi virus, pola perilaku hidup bersih dan sehat adalah kunci.

Ilustrasi, Satgas Penanganan Covid-19 Babel mengoptimalkan vaksinasi booster untuk memperkuat ketahanan tubuh masyarakat dari virus corona. Foto: Antara

Berdampingan dengan Covid-19

Terpisah, Praktisi kesehatan masyarakat dokter Ngabila Salama juga mengatakan, Indonesia sudah endemi sejak 21 juni 2023 saat Presiden Jokowi tetapkan saat itu. Artinya sudah berdampingan dengan Covid-19.

“Covid-19 tidak akan pernah hilang. Akan terus ada baik jumlah kasus sangat rendah atau tinggi. Yang jelas lonjakan kasus per 6 bulan diprediksi akan terus ada karena imunitas menurun. Terutama pada kelompok rentan seperti balita, pralansia di atas 50 tahun, imunitas rendah, orang dengan penyakit komorbid, tenaga kesehatan,” tuturnya.

Sebagai pencegahan lakukan 3M plus vaksinasi. Memakai masker medis di kerumunan, rajin mebawa hand sanitizer atau mencuci tangan. Menjaga jarak di kerumunan minimal 1 meter.

“Lengkapi vaksinasi sesuai ketentuan pada lansia di atas 60 tahun. Semua orang yang bekerja di fasilitas kesehatan, dan semua yang usia 18-59 tahun dengan penyakit komorbid gratis dengan merk vaksin INAVAC dari pemerintah,” tuturnya.

Untuk usia 18-59 tahun tidak berkomorbid bisa berbayar dengan merek vaksin INDOVAC. Keduanya aman, halal (sudah sertifikasi MUI), berkualitas, buatan dalam negeri. RSUD Tamansari, Jakarta Barat merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksinasi berbayar tersebut.

Artikel Terkait

Hasil Survei: Khofifah-Emil Unggul di Pilkada Jatim

FT News – Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis survei...

NPWP Bocor, Jokowi: Terjadi Juga di Negara Lain

FT News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dugaan...

Balas Istana, PDIP: Jet Pribadi, Itu Perjalanan Kebangsaan

FT News – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah...

Bjorka Kembali, Kali Ini Data NPWP Jokowi Bocor

FT News – Peretas yang sempat membuat geger Indonesia...

PON XXI Kembali Bermasalah, Kini Kaca Venue Basket Pecah

FT News - Rentetan permasalahan sudah terjadi sepanjang penyelenggaraan Pekan...