FTNews – Menjadi masalah utama Skuat Garuda mengenai penggunaan media sosial. Sehingga PSSI usung pelatihan media sosial untuk timnas Indonesia. Tentunya hal ini untuk membuat kenyamanan seluruh pemain dalam literasi media sosial.
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menginginkan bahwa seluruh pemain baik timnas atau Klub dapat lebih bermain medsos lebih cermat. Karena kerap kali netizen melontarkan kata-kata yang tidak layak ataupun menyerbu akun pemain tersebut jika melakukan permainan buruk.
“Kami mau kasih pelatihan kepada pemain-pemain kita di timnas ini dan nantinya kepada pemain klub, bagaimana menggunakan media sosial dengan baik,” ujar Arya dalam instagram miliknya.
Dalam hal ini PSSI akan bekerja sama dengan pihak Meta untuk lebih mengetahui cara mengelola media sosial seperti Facebook, Instagram dan lainnya. Karena media sosial ini sangat berpengaruh kepada pemain sepak bola.
Kasus Bullying kepada Timnas Indonesia
Utamanya para pemain akan kehilangan fokus jika mengalami tekanan yang cukup tinggi melalui komentar negatif netizen. Seperti yang kita ketahui bahwa pemain timnas Indonesia Marselino Ferdinan pernah mengalami hal tersebut.
Ia mendapati serangan komentar pada instagram miliknya karena permainan yang ia lakukan netizen anggap egois. Pertandingan tersebut pada laga Piala Asia U-23 pada beberapa pekan lalu.
Permainan saat melawan Uzbekistan yang berakhir dengan skor 2-0 tersebut Marselino terlihat bermain dengan energik. Sehingga ia kerap kali lupa untuk memberikan umpan kepada teman.
Dari hal ini serangan tidak hanya kepada akun miliknya. Bahkan akun klubnya KMSK Deinze tersebut mendapatkan hujanan komentar “Lino Out”. Dari kejadian ini membuat banyak pemain merasakan tekanan yang negatif.
Selain itu juga terjadi pada kiper timnas Indonesia, Ernando Ari yang mendapat hujanan komentar pada berbagai media sosial yang terkait. Kiper utama timnas ini mendapatkan hutajan, karena melakukan kesalahan pada saat laga melawan Irak, Kamis (6/6) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kesalahan yang fatal tersebut, karena kiper Persebaya itu maju untuk menerima umpan dari rekan. Alih-alih memberikan bola jauh dari sisinya, ia mencoba untuk menahan pergerakan.
Tetapi tekanan dari pemain Irak, Aymen membuatnya ia terkejut dan mencoba bergerak ke sisi lain. Namun apes untuk Nando, karena Ali Jasim sudah siap menunggunya. Sehingga dengan mudah gol tercipta karena tidak ada satu orang pun dekat mulut gawang.
