FTNews – Pria berinisial berinisial IS (22) berhasil ditangkap pihak kepolisian usai diduga menyekap dan aniaya kekasihnya berinisial AMA (22). Peristiwa ini terjadi di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Jumat (7/6) lalu.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq mengungkapkan bahwa terduga pelaku diamankan pada Sabtu, 22 Juni 2024. Yang bersangkutan diringkus saat berada dirumah kakak iparnya.
“Tadi malam kena dia (ketangkap). Di kontrakan kakak iparnya di wilayah Cinere, Depok,†kata Bambang, kepada wartawan, pada Minggu (23/6).
Lebih lanjut Bambang menuturkan keberhasilan penangkapan ini berkat kerjasama dan dukungan para warga, khususnya netizen di media sosial. Pasalnya terduga pelaku selalu berpindah-pindah tempat setelah melancarkan aksinya.
“Kan pelaku berpindah-pindah terus. Itu adalah bukti upaya perlawanan dan tidak kooperatif. Kami sudah tau identitas pelaku dan sudah kita imbau untuk menyerahkan diri. Tapi karena tidak mau menyerahkan diri, ya kita lakukan upaya paksa penangkapan terhadap pelaku,†ujarnya.
Sementara itu saat ini terduga pelaku penganiayaan AMA telah dibawa ke Polsek Pondok Aren. Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan pemeriksaan untuk mengungkap motif dan kronologi kejadiannya.
Untuk diketahui, AMA menceritakan kejadian ini bermula saat dirinya dihubungi kekasihnya untuk pergi ke sebuah warunh di wilayah Pondok Kacang sekitar pukul 01.00 WIB. Kemudian korban bersama kekasih dan rekannya berkumpul dalam sebuah ruangan.
“Dia beli minuman (minuman alkohol) disitu, mereka pada minum-minum, saya tidak minum,†ucap AMA, dalam keterangannya, pada Sabtu (15/6).
Setelahnya IS menitipkan kunci motor dan handphone kepadanya. Namun ponsel tersebut hilang. Tak lama setelahnya IS langsung menghajar AMA.
“Pas mau tutup saya nanya ‘hp lu sama lu kan?’ terus kata dia ‘ngga kan tadi gw titip ke lu’ gak pake basa-basi dia langsung nonjok saya di bagian pipi,†ujar AMA.
Sementara itu teman kekasihnya yang berada di lokasi kejadian sempat mencoba melerai, namun IS malah menhajak orang yang berada di lokasi untuk berkelahi. Selanjutnya AMA dibawa IS untuk menuju rumahnya yang berada di wilayah Pondok Kacang Timur.
“Pas sampai di parkiran motor dia mau ajak ke rumahnya, saya sempat melarikan diri kabur ke jalan raya. Ada empat pemuda dengan dua motor berhenti ingin menolong, saat saya hendak naik motor, baju saya ditarik dan ditonjok sampai jatuh. Kebetulan disitu ada pagar besi, saya didorong ke pagar besi, makanya jidat saya sampai luka. Saya kemudian di tarik untuk ikut ke rumahnya,†ungkap AMA.
Saat tiba dirumah IS, korban kembali dianiaya hingga diancam akan dibunuh jika tidak menuruti kemauannya.
“Terus dia bilang ‘sini gak lu, kalau lu disitu aja lu bakalan mati’ dia ngancem kaya gitu. saya akhirnya nurut masuk ke kamar. Lalu dia nanya ‘mana HP gua?’ dia langsung nonjok bibir saya sampai berdarah, hidung ditonjok, kuping ditonjok, kepala saya juga ditonjok terus-terusan sampai benjol. Tangan kanan kiri juga ditonjok. Saya sampai sujud ke dia minta maaf, tapi tetap saja ditonjokin terus. Perut sama kaki saya juga ditendang terus,†ujar AMA.
Kemudian usai melakukan aksi tersebut, AMA dikurung oleh pelaku didalam kamar dalam keadaan pintu terkunci. Pelaku pergi meninggalkan korban dari rumah berdalih ingin menemui temannya.
“Saya memberanikan diri nelpon keluarga saya pas dia pergi. Untung rumah itu ada kunci serepnya, akhirnya saya nelpon ayah saya, pas ayah saya datang langsung saya buka kuncinya,†tukas AMA.
Atas kejadian ini korban telah melaporkan ke Polsek Pondok Aren dengan nomor registrasi LP/n/89/VI/2024/SPKT/Polsek Pondok Aren/Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya.
