FTNews- Usai prediksinya meleset tentang kiamat 29 Juni, kini peramal India yang bernama Kushal Kumar mengatakan bahwa kiamat akan mundur dan terjadi pada 10 Agustus 2024.
Ramalan pria berjuluk “New Neotradamus” ini bahkan diunggah sejumlah akun media sosial ternama. Salah satunya @txtdrama.
RESCHEDULE KIAMAT DIPREDIKSI MUNDUR JADI 10 AGUSTUS 2024‼ï¸
Setelah 3 tanggal sebelumnya meleset, kali ini peramal asal
India menentukan tanggal 10 Agustus 2024 sebagai jadwal kiamatðŸ˜ðŸ¤¯Gak cuma hotel yang bisa direschedule, ternyata kiamat juga bisa😠Gimana menurut kalianâ‰ï¸ pic.twitter.com/nPCfqd8LKD
— Txt dari Drama (@txtdrdrama) July 2, 2024
Tentu saja ramalan kontroversial Kumar menarik perhatian netizen seluruh dunia termasuk Indonesia. Mereka mempertanyakan mengapa ia seolah tak kapok padahal prediksi sebelumnya meleset.
Sebelumnya, Kumar enggegerkan dunia maya usai ia meramal bahwa kiamat akan terjadi pada Sabtu, 29 Juni 2024.
Melansir The Daily Star, ia juga mengklaim bahwa 18 Juni lalu, merupakan momen berlangsungnya Perang Dunia III.
“Kemudian berdasarkan peta kesejajaran planet dan bintang, tanggal 29 Juni mungkin juga merupakan hari kiamat,â€ujar Kumar baru-baru ini.
Ia mengatakan bahwa metode yang ia pakai untuk meramal adalah dengan bagan astrologi Weda. Yang berdasar pada budaya Hindu untuk membuat prediksinya.
“Dapat kita amati di sini bahwa peringatan prediktif untuk perawatan bumi yang lebih baik. Dan strategi yang tepat memerlukan interpretasi yang hati-hati. Serta serius terhadap dampak planet, sementara kesalahan manusia yang tidak di sengaja tidak dapat kita kesampingkan sepenuhnya,†papar Kumar.
Tak hanya itu, ia bahkan mengklaim bahwa eskalasi antara Israel dan Lebanon dan tentara Korea Utara yang melintasi garis demarkasi ke Korea Selatan semuanya mengarah pada keakuratan ramalannya.
Ia juga menunjukkan bahwa, dalam sebuah manuver yang mengingatkan kita pada Krisis Rudal Kuba, Rusia telah mengirimkan kapal perang, termasuk kapal selam nuklir, ke Havana.
Dan yang lebih parah lagi, Tiongkok telah melakukan latihan perang di lepas pantai Taiwan, sehingga membuat khawatir para pejabat AS.
“Perhatikan skenario perang yang berkembang di titik-titik panas di seluruh dunia seiring berjalannya waktu,†kata Kumar seperti dilansir New York Post.