FTNews – Politisi Golkar Ridwan Kamil bicara soal hasil survei jelang perhelatan Pilkada serentak 2024. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu meminta agar publik tak mengukur takdir seseorang dengan hasil survei.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil terkait hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya terus merosot di bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.
Kang Emil pun bercerita ia pernah mendapatkan elektabilitas 6 persen dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung 2013 lalu. Namun, elektabilitasnya kembali meroket hingga akhirnya keluar sebagai pemenang.
“Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuman 6 persen. Pas hari-H (jadi) 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,” kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara, Kamis (11/7/2024).
Eks Gubernur Jabar itu mengatakan seseorang yang punya elektabilitas tinggi saat ini belum tentu akan memenangkan kontestasi pilkada, begitu pula sebaliknya.
“Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas,” ujarnya.
Apalagi, sambung Ridwan Kamil, perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta belum dimulai.
“Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi,” jelas Ridwan Kamil.