FTNews, Dumai— Belasan tahun mengabdi sebagai guru honorer, akhirnya Basran, guru yang mengajar di SMKN 4 Kota Dumai, menerima SK PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Usianya saat ini 56 tahun.
SK PPPK ini diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto di SMAN 2 Dumai, bersama 114 guru honorer yang menerima SK PPPK tersebut.
Basran mengaku, mulai mengajar di SMKN 4 Dumai pada 2011. Ia guru pertanian. “Tempat saya mengajar itu 24 km dari pusat Kota Dumai. Anak-anak di sana memiliki tekat belajar yang tinggi, itu membuat saya bersemangat,” ujarnya, dilansir mediacenter.riau
Ia mengaku terharu dan sangat bahagia, lantaran harapan untuk diangkat menjadi guru PPPK akhirnya dapat terwujud. Apalagi dengan status tersebut, pendapatannya dapat lebih baik daripada sebelumnya.
“Saya sangat senang, merasa terharu karena masalah status ini berhubungan dengan pendapatan. Ini adalah sebuah harapan saya. Alhamdulillah di usia senja, doa dan keinginan itu terwujud,” ucapnya.
Maka dari itu, ia sangat berterima kasih kepada Pj Gubri yang menyerahkan langsung SK PPPK kepada para guru. Menurutnya, momen tersebut merupakan sebuah anugerah di penghujung karirnya sebagai guru.
“Apalagi dengan adanya penyerahan simbolis dari Pj Gubri, kami betul-betul mendapat anugerah besar, apalagi saya yang berada dipenghujung pensiun tapi semangat untuk mengajar itu masih terjaga,” katanya.
“Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Penjabat Gubernur, SF Hariyanto telah menyempatkan waktu, ini adalah harapan kami para guru di Kota Dumai, alhamdulillah hari ini sudah tercapai apa yang kami inginkan,” imbuhnya.
Sementara, Pj Gubri, SF Hariyanto meminta para guru untuk tidak cepat puas dengan pencapaian tersebut. Ia ingin para tenaga pendidik terus mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan inovasi dalam mengajar.
“Alhamdulillah hari ini telah kita serahkan sebanyak 115 SK PPPK guru, dan saya meminta kepada para guru untuk tidak berpuas diri karena telah menerima SK, karena mereka para guru sebagai contoh bagi anak-anak. Maka, saya minta mereka untuk belajar, belajar, dan belajar,” ujarnya.
“Jadi jangan cepat puas, terus belajar, dan diharapkan para guru nanti semua [bergelar] doktor, jadi anak didik bisa pintar semua. Maka kejarlah harapan yang masih jauh kedepannya,” tandasnya.***